Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menakjubkan Detail Video Proses Terjadinya Bayi Sampai Melahirkan

Anak merupakan idaman para orang tua untuk menambah kebahagian mereka yang dititipkan Tuhan. Hendaknya haruslah kita sayangi dengan tulus. Sahabat anehdidunia.com, sebelumnya sudah pernah kita post tentang Foto Proses Sperma Berkembang Menjadi Janin yang hanya melihat gambarnya saja tidak cukup buat kita semua. Disini ada beberapa pembuat animasi membuatnya sedemikian rupa untuk memvideokan proses menakjubkan yang tentu saja sangat menusuk rasa penasaran kita tentang hal indah ini. Berikut detail terjadinya kehamilan

www.anehdidunia.com
Bayi dalam kandungan 3D via labnol.org
Ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya (ovarium=indung telur), ceritanya begini: di dalam ovarium terdapat kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel telur, pada suatu ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur yang ada di dalamnya tadi. Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi dan rata-rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode (siklus) mens berikutnya.

Kenaikan Hormon
Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika terjadi proses kehamilan nantinya.

Telur Berjalan ke Tuba Fallopi
Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di sana selama sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi. Semua ini terjadi, rata-rata, sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir atau masa ini disebut juga dengan masa subur. Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam sedangkan sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi wanita. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa masa subur wanita itu lamanya 4 hari, yakni hari ke 12 – 16 dihitung dari hari pertama menstruasi.

Jika sel telur tidak dibuahi
Jika tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak menuju rahim (uterus) kemudian hancur. Kadar hormon yang dihasilkan korpus luteum tadi kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh, inilah yang disebut dengan menstruasi atau haid.

Fertilisasi Atau Pembuahan
Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel telur yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini. Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak ada sperma lain bisa masuk (membuahi). Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga. Jika yang membuahi sperma yang berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang membuahi berkromosom X, maka jadi anak perempuan.

Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel. embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman).

Beberapa wanita mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada tes pack atau tes kehamilan.

Dan untuk selebihnya, berikut Video mengagumkan detail proses terjadinya bayi sampai melahirkan untuk menambah pengetahuan anda ataupun mengobati rasa penasaran anda.



Setelah Menonton video diatas taukah anda bagaimana pengorbanan seorang ibu dalam membesarkan anaknya? Masihkah kita membuatnya sedih? semoga artikel ini membuat kita semua sadar akan pengorbanan seorang ibu yang tanpa batas terhadap anaknya. Ketika seorang wanita pada fase dalam hidupnya, ditakdirkan menjadi pengemban amanah, menjadi seorang ibu.. Dalam 9 bulan hidupnya kelak hingga proses kelahiran, secara fisik maupun mental akan mengalami cobaan yang dramatis, mengharukan, dan terkadang mengancam jiwanya.

Hiperemesis Gravidarum
Di kandungan seorang janin mengeluarkan hormone hcG (Human chorionic Gonadotrofin) yang kemudian beredar ke seluruh peredaran darah ibundanya tercinta.  Di satu sisi hormon ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup janin itu sendiri, menciptakan atsmosfer bumi kandungan sehingga ia dapat tumbuh dan bernafas dengan leluasa. Akan tetapi disisi lain timbul lah efek samping yang cukup berat yang kadang dialami oleh sang ibu. Salah satunya adalah Hiperemesis Gravidarum atau muntah-muntah yang berlebihan dalam kehamilan terutama pada 14-16 minggu pertama.  Ketidakseimbangan hormone mengakibatkan mual dan muntah yang kadang berlebihan. Setiap kali makan, muntah. Setiap kali minum, juga muntah.. begitu berlebihan sehingga seorang ibu terancam dehidrasi (kekurangan cairan).. begitu berlebihan sehingga seorang ibu harus diberi cairan intra vena (Infus).

Gestational Diabetes (Diabetes dalam Kehamilan)
Human placental lactogen (hPL) yang diproduksi oleh placenta disamping akan memicu pemecahan lemak (lipolisis) dan asam lemak (fatty acid) tetapi juga dapat mengurangi sensitivitas jaringan terhadap insulin. Artinya insulin yang bertugas sebagai transportasi agar gula sampai kedalam jaringan liver, otot dan lemak tidak bekerja dengan baik. Akibatnya banyak gula yang menumpuk di ‘gudang’, ditambah Liver  berinisiatif membuat gula sendiri melalui glukoneogenesis. Akhirnya terjadilah yang dinamakan Gestational Diabetes dengan segala risikonya seperti bayi besar dan obesitas yang nantinya akan membuat kesulitan dalam persalinan

Perubahan yang lain
Menahan beban, tulang belakangnya akan sedikit tertekuk ke belakang, sehingga cara berjalannya tak lagi manis. Kadang kakinya bengkak karena pembuluh darah baliknya tertekan oleh janin. Kadang ia merasa sesak karena rongga perutnya membesar sehingga menekan paru-parunya. Berkurang pulalah kapasitas oksigen yang dapat ia simpan, karena harus menghidupi 2 orang ia sendiri dan janinnya. Seorang ibu bisa kekurangan nutrisi, kekurangan darah. Belum lagi ia harus berjuang karena berisiko terkena stroke, serangan jantung dan hipertensi karena darahnya mengental.

Saat Kelahiran
Di Indonesia. Angka Kematian Ibu masih tinggi yaitu 228 per 10.000 kelahiran. Terutama di daerah pedesaan dimana fasilitas kesehatan masih rendah. Banyak ibu yang meninggal karena pendarahan, infeksi dan hipertensi kehamilan (Pre Eklamsi – Eklamsi). Ketika seorang ibu melahirkan sebenarnya itu adalah perjuangan antara hidup dan mati, dengan rela ia mempertaruhkan nyawa. Dan tahukah kamu? Keadaan preeklamsi berat  adalah yang paling mengerikan. Yaitu adalah suatu keadaan dimana seorang ibu mengalami kenaikan tekanan darah hingga diatas 160/100 yang diikuti oleh kebocoran protein.

Kenaikan tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan pendarahan otak spontan yang mengakibatkan seorang ibu mengalami kejang-kejang, tidak sadar dan bila meluas akan menyebabkan kematian. Pada mata, tingginya tekanan darah dapat menyebabkan lapisan saraf mata (retina) dapat lepas sehingga menyebabkan kebutaan (Ablatio Retina). Tingginya protein yang bocor menyebabkan cairan dari dalam darah akan merembes keluar dari ‘pipa’ saluran darah sehingga menggenangi organ-organ dalam. tubuhnya menjadi begitu bengkak (edema anasarka). Menambah beban jantung yang kemudian lebih lanjut dapat menyebabkan paru-paru nya terendam oleh cairan

Bagi seorang ibu, proses kehamilan dan melahirkan memang adalah proses yang sangat berat. Akan tetapi adakah ia mengeluh? Sekali-kali tidak. Yang terucap adalah rasa syukur dan doa agar anaknya lahir dengan sempurna, agar anaknya kelak tumbuh menjadi manusia yang berguna. Rasa sakit yang dirasakannya saat melahirkan akan segera berubah menjadi senyum bahagia saat melihat wajah putra atau putri kecilnya, saat mendengar putra atau putri kecilnya menangis dengan lantang, saat dokter berkata “ Selamat Ibu, putranya laki-laki atau perempuan. Sekali lagi sayangi dan cintai Ibu dan Ayah Kalian. Setidaknya telepon mereka sekarang sekedar menanyakan kabar. Mereka pasti senang.


referensi:
http://mediskus.com/wanita/proses-kehamilan
https://astumd.wordpress.com/tag/pengorbanan-saat-hamil/
http://youtube.com