Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Moment Kematian Seseorang Saat Siaran langsung Di TV

Kematian seseorang memang tak ada yang bisa memprediksinya, karena itu sudah menjadi rahasia Tuhan. Bisa saja, seseorang yang beberapa saat sebelumnya terlihat sehat, mendadak bisa meninggal dunia, seperti misalnya terkena serangan jantung. Namun, bagaimana jika momen kematian seseorang itu justru terjadi saat siaran langsung dalam sebuah acara televisi? Berikut adalah momen kematian seseorang yang tertangkap kamera saat siaran langsung.

Alison Parker dan Adam Ward

Alison Parker dan Adam Ward

Pada tanggal 26 Agustus 2015, seorang pembaca berita berusia 24 tahun, Alison Parker, dan juru kamera berusia 27 tahun, Adam Ward, sedang bertugas di Virginia untuk siaran langsung. Mereka bertugas mewawancarai Vicki Gardner, kepala kamar dagang lokal di kawasan tersebut.

Mendadak, seorang pria bersenjata muncul dan menembak mereka. Pria tersebut, dengan berpakaian serba hitam, berjalan mendekat, menodongkan senjata dan melepaskan tembakan. Sahabat anehdidunia.com dari peristiwa itu, Alison dan Adam pun tewas di tempat karena mendapatkan luka tembak sebanyak 7-8 kali. Semua kejadian itu terekam kamera yang sedang dibawa oleh Adam.

Setelah kejadian itu, siarang langsung dihentikan, dan dialihkan kembali ke studio yang memperlihatkan pembawa acara berita wanita bernama Kimberly McBroom. Kimberly tampak bingung dan tak percaya atas apa yang baru saja terjadi.

Ternyata, pelaku dari penembakan ini tak lain adalah mantan rekan dari Alison dan Adam, yaitu Vester Flanagan, atau yang lebih dikenal dengan nama Bryce Williams. Motif dari penembakan itu adalah karena Bryce kesal Adam kini berpartner dengan Alison. Sebelumnya, teman satu tim Adam adalah Bryce. Bruce memang kerap bermasalah dengan beberapa rekan kerjanya, hingga ia beberapa kali dipecat dari tempat kerja sebelumnya. Bryce sendiri akhirnya bunuh diri setelah berhasil diringkus petugas Kepolisian Virginia.

Daniel Jones

Daniel Jones

Daniel adalah orang yang frustrasi karena mengidap kanker serta HIV, dan umurnya dikatakan tak akan lama lagi. Karena itu, dia pun jadi stres, dan akhirnya mengacau di jalan tol Los Angeles, Amerika Serikat. Setelah bikin kacau, Daniel memarkirkan truck pick up miliknya di pinggir jalan, lalu membakarnya. Mirisnya, ternyata di dalam mobilnya itu masih terdapat anjing peliharaannya. Anjingnya itu dipastikan mati terbakar bersama mobilnya.

Kejadian berikutnya sungguh tak terduga. Daniel pun berjalan ke tengah jalan membawa senapan miliknya, dan mengarahkan senapannya itu ke dagu. Sahabat anehdidunia.com tak berselang lama, dia pun menembakkan senapannya itu. Ini adalah salah satu momen bunuh diri yang ditayangkan secara langsung di televisi. Kabarnya, tayangan itu dilihat oleh anak-anak kecil yang berada di depan TV. Pada waktu itu, harusnya mereka menonton acara kartun, namun acara kartunnya mendadak dipotong, dan digantikan oleh berita mengenai Daniel Jones, yang sedang dikejar oleh kepolisian. Entah bagaimana reaksi anak-anak itu melihat ada orang yang tewas bunuh diri.

Inejiro Asanuma

Inejiro Asanuma

Inejiro Asanuma adalah tokoh yang tak biasa di Jepang pasca perang. Haluannya yang sosialis dan dukungannya untuk Partai Komunis Tiongkok, serta sikapnya yang rajin mengkritik Amerika Serikat, menjadikannya sosok kontroversial. Saat itu, tanggal 12 Oktober 1960, Inejiro sedang berada di panggung, memberikan pidatonya dalam acara debat jelang pemilihan parlemen. Pria berkaca mata itu berpidato berapi-api, dengan suara sedikit serak.

Mendadak, dari tepi aula yang memang ramai karena banyak yang kontra dengan Inejiro, seorang pemuda berseragam sekolah berlari ke arah Inejiro. Sahabat anehdidunia.com dia pun langsung mengayunkan pedang samurai atau yoroidoshi sepanjang 30 cm, yang ia curi dari sang ayah, ke arah perut korban. Kala itu jarum jam menunjuk ke pukul 15.03 (ada juga versi lain menyebut pukul 15.05). Aksi pembunuhan tersebut dilakukan di depan sekitar 3 ribu orang, dan disiarkan secara langsung di televisi nasional Jepang atau NHK.

Diketahui, pelaku penusukan itu bernama Otoya Yamaguchi, dan merupakan seorang ultranasionalis, anggota kelompok sayap kanan Uyoku dantai. Pemuda 17 tahun itu berencana melakukan serangan kedua, kali itu ia menyasar ke bagian jantung, sebelum akhirnya orang ramai menyerbu ke arah panggung dan melumpuhkannya. Korban meninggal sejam kemudian, sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara, pelaku sempat ditahan hingga akhirnya memilih menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri.

Franco Scoglio



Berikutnya ada momen kematian dari Franco Scoglio, mantan pelatih sepakbola Genoa. Pada tanggal 3 Oktober 2005, pelatih klub sepakbola liga Italia itu menghadiri sebuah acara diskusi dalam acara yang ditayangkan stasiun TV lokal bernama Primo Canale. Saat itu, dia sedang berdebat dengan Enrico Preziosi, bos dari klub Genoa. Di tengah acara, mendadak Franco kehilangan kesadaran di kursinya karena serangan jantung. Acara pun segera dihentikan, dan paramedis langsung dipanggil ke studio. Sayangnya, usaha untuk menolong pria berusia 64 tahun itu tidak berhasil. Franco pun meninggal dunia.

Setelah dipastikan meninggal dunia, ribuan fans Genoa berkumpul di sekitar Primo Canale untuk memberikan penghormatan dan penghargaan mereka kepada Franco Scoglio yang dinilai telah berjasa pada klub Genoa. Franco Scoglio sendiri merupakan pelatih paling sukses di Genoa karena prestasinya membawa klub tersebut promosi dari seri B ke seri A pada akhir tahun 1980-an. Setelah berhenti dari Genoa, Franco kemudian berkelana ke Afrika dan menjadi pelatih timnas Tunisia dan Libya. Sepak terjangnya di lapangan hijau membuat dirinya diberi gelar Il Professore. Klub sepakbola Italia lain yang juga sempat ditukanginya antara lain adalah Reggina, Messina, Bologna, Udinese, Lucchese, Pescara, Torino, Consenza, Ancona dan yang terakhir Napoli.

Christine Chubbuck

Christine Chubbuck

Momen kematian seseorang saat siaran langsung yang terakhir adalah momen di mana seorang pembawa berita bernama Christine Chubbuck melakukan bunuh diri di depan kamera. Pada pagi itu, tanggal 15 Juli 1974, Christine mengatakan pada rekan kerjanya bahwa dia harus menyampaikan sesuatu sebelum memulai program acara berita pagi yang sudah dia pandu sejak lama. Sebelumnya, dia tidak pernah meminta pengecualian seperti itu. Rekannya mengizinkan, dan Christine membuka acara sendiri sementara bintang tamu menunggunya di belakang kamera. Ternyata, di bawah meja kerjanya, Christine sudah menyiapkan sebuah pistol di dalam tasnya.

Setelah memberitakan tentang kasus penembakan di sebuah restoran, Christine tampak lelah, menghela napas panjang kemudian berkata, “Sesuai dengan peraturan dari Channel 40 yang selalu ingin mengabarkan kejadian berdarah dan keberanian, kini secara live Anda akan menyaksikan sebuah kejadian; bunuh diri.” Setelah mengatakan itu, Christine mengambil pistol yang ada di dalam tasnya, dan menempelkan ujung pistol ke kepalanya di bagian kanan. Kemudian dia menembakkan pistol tersebut sampai dia terjatuh menunduk di atas meja. Seketika layar televisi dihitamkan.

Awalnya, para juru kamera berpikir bahwa Christine sedang bercanda. Namun, setelah melihat tubuh Christine bersimbah darah, barulah mereka sadar, bahwa kejadian tadi adalah sebuah tindakan bunuh diri yang disiarkan langsung di stasiun TV Nasional. Christine kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sarosota Memorial dan 14 jam kemudian dinyatakan meninggal.

Setelah diselidiki, Christine diketahui pernah curhat kepada keluarganya bahwa dia mengalami depresi dan punya keinginan bunuh diri. Sahabat anehdidunia.com dia pernah mencoba bunuh diri dengan minum obat-obatan melebihi dosis pada 1970. Dia juga sempat menemui psikiater beberapa pekan sebelum peristiwa bunuh diri itu.

Alasan utama yang menjadi pendorong dia bunuh diri adalah kehidupan asmaranya. Menurut ibu dari Christine, Christine sempat depresi karena di usianya yang menjelang 30 tahun dia masih perawan dan hanya dua kali pernah berkencan dengan laki-laki. Kehidupannya yang kurang kasih sayang dari orang terdekat membuat Christine jadi tertekan, dan puncaknya adalah ketika dia bunuh diri dalam sebuah siaran langsung televisi.

Itulah momen-momen kematian seseorang yang disiarkan secara langsung di televisi. Semoga di Indonesia tak terjadi hal yang seperti ini.

referensi 
https://www.idntimes.com/news/world/erny/tak-hanya-alison-parker-dan-adam-ward-6-jurnalis-ini-juga-tewas-dalam-tugasnya/full
https://www.voaindonesia.com/a/reporter-dan-juru-kamera-tv-tewas-ditembak-di-virginia/2932924.html
https://www.ranker.com/list/deaths-on-live-tv/christopher-shultz
https://www.liputan6.com/global/read/2623518/12-10-1960-pembunuhan-ala-samurai-yang-disaksikan-ribuan-orang
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-italia/454517/bekas-pelatih-genoa-meninggal-saat-live
https://www.merdeka.com/dunia/ini-orang-pertama-bunuh-diri-disiarkan-langsung-televisi.html
https://www.boombastis.com/bunuh-diri-live/11701