Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dikira Invasi Musuh, Fenomena Alam Ini Bikin Orang-Orang Panik

Anehdidunia.com - Perang merupakan hal yang amat ditakuti oleh orang-orang. Pasalnya jika perang sampai melanda wilayah tinggal mereka, mereka bisa tewas atau kehilangan harta bendanya. Tidak jarang pasukan musuh menyerang lawannya secara mendadak supaya musuh tidak memiliki cukup persiapan untuk membela diri.

Untuk mengantisipasinya, manusia pun giat melakukan patroli dan pengawasan supaya bisa langsung tahu saat pasukan musuh melancarkan serangannya. Namun kadang-kadang, manusia salah membedakan serangan pasukan musuh dengan fenomena alam biasa. Berikut ini adalah 5 contoh peristiwa salah sangka tersebut.

Burung

Burung
Burung via flickr.com

Perang Dunia Pertama memang masih kalah terkenal jika dibandingkan dengan Perang Dunia Kedua. Namun tetap saja, Perang Dunia Pertama sama sekali bukan perang yang bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya selain menimbulkan korban jiwa yang begitu banyak, perang ini juga menyebabkan runtuhnya negara-negara besar dunia seperti Ottoman dan Austria-Hongaria.

Dalam Perang Dunia Pertama pulalah, kendaraan-kendaraan terbang seperti pesawat dan kapal udara banyak digunakan untuk melakukan pengeboman dari ketinggian. Tidak jarang bom yang mereka jatuhkan mendarat di kawasan perkotaan dan menewaskan para penduduknya.

Kalaupun masih ada yang selamat saat kota atau desa tempatnya tinggal menjadi sasaran bom, tidak jarang korban selamat tersebut harus menjalani sisa hidupnya dalam bayang-bayang trauma dan mimpi buruk. Akibatnya, mereka tidak bisa lagi menjalani kehidupan normal seperti sedia kala. Mereka jadi gampang bersikap panik saat melihat sesuatu yang membangkitkan ingatan buruk mereka.

Kasus macam itu pernah menimpa penduduk di kota Brescia, Italia. Pada bulan November 1915, pesawat Austria-Hongaria melakukan pemboman ke kota tersebut. Akibatnya, sebanyak 7 orang warga setempat harus kehilangan nyawanya.

Ketujuh orang tersebut kemudian dimakamkan oleh penduduk kota lainnya yang masih selamat. Namun di tengah-tengah berlangsungnya pemakaman, salah seorang dari mereka mendadak berteriak panik dan memperingatkan kalau ada pesawat pembom yang mendekat ke arah kota.

Para pelayat yang lain spontan merasa panik dan bergegas mencari tempat untuk berlindung. Belakangan diketahui kalau apa yang dikira sebagai pesawat tersebut aslinya hanyalah burung biasa yang sedang terbang.

Meteorit

Meteorit
Meteorit via republika.co.id

Tahun 2001 merupakan salah satu tahun paling rumit dalam sejarah Amerika Serikat. Pasalnya di tahun tersebut, terjadi insiden penabrakan pesawat ke gedung kembar World Trade Center pada bulan September. Sahabat anehdidunia.com seusai insiden tersebut, Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan invasi ke Afganistan karena otak di balik peristiwa penabrakan tersebut diklaim sedang berada di Afganistan.

Sekitar beberapa bulan sebelum insiden gedung kembar WTC, Amerika Serikat juga nyaris terlibat perang dengan China. Gara-garanya adalah pada bulan April, pesawat mata-mata Amerika Serikat bertabrakan dengan pesawat China dan menewaskan pilot China.

Insiden tersebut tak pelak mengundang keringat dingin bagi Amerika Serikat. Pasalnya China merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki senjata nuklirnya sendiri. Amerika Serikat khawatir kalau China bakal bertindak nekat untuk membalas kematian pilotnya.

Tanggal 23 April, sejumlah satelit dan detektor Amerika Serikat mendeteksi ledakan di ketinggian. Ledakan tersebut berjarak sekitar 1.800 km dari negara bagian California. Kepanikan pun awalnya langsung timbul karena ledakan tersebut diduga berasal dari senjata nuklir China.

Belakangan diketahui kalau ledakan tersebut bukan berasal dari senjata nuklir, melainkan dari meteor sepanjang 3 meter yang memasuki atmosfer Bumi. Karena meteor tersebut tidak kuat menahan gesekan dengan lapisan udara di atmosfer, ledakan dahsyat pun timbul.

Gempa Bumi

Gempa Bumi
Gempa Bumi via rukita.co

China dan Uni Soviet sama-sama menganut ideologi komunis. Namun pada tahun 1970-an, hubungan kedua negara tersebut mengalami ketegangan. Karena China merasa khawatir akan tindakan yang mungkin bakal dilakukan oleh Uni Soviet, pemerintah China sejak periode tersebut mulai mendekatkan diri dengan pemerintah Amerika Serikat.

Tahun 1976, hubungan China dengan Uni Soviet sudah benar-benar terputus. Kedua negara nampak sudah berada di ambang perang terbuka. Pada momen genting itulah, terjadi peristiwa yang awalnya sempat dikira sebagai deklarasi perang.

Pada tanggal 28 Juli pukul 3.42 dini hari, penduduk di kota Tangshan mendadak merasakan getaran hebat. Mereka spontan berbondong-bondong melarikan diri keluar dari rumahnya. Saat getaran tersebut sudah berhenti kurang dari semenit kemudian, bangunan-bangunan yang ada di kota tersebut banyak yang sudah berada dalam kondisi hancur atau bahkan rata dengan tanah.

Pemandangan tersebut ternyata baru sebagiannya saja. Pasalnya di bawah reruntuhan bangunan tersebut, ada ratusan ribu orang yang terkubur hidup-hidup akibat tertimpa reruntuhan. Total, ada sekitar 240 ribu orang tewas pada hari naas tersebut.

Penduduk setempat pada awalnya mengira kalau peristiwa ini disebabkan oleh bom nuklir yang diledakkan oleh Uni Soviet di luar kota. Pasalnya kota Tangshan merupakan kota industri dan nampak memiliki nilai strategis yang tinggi. Sebelum guncangan terjadi, penduduk setempat yang masih terjaga juga sempat melihat cahaya misterius di langit.

Belakangan diketahui kalau guncangan ini aslinya disebabkan oleh gempa bumi, sementara cahaya yang muncul di langit berasal dari fenomena cahaya yang kerap timbul setiap kali suatu lokasi dilanda gempa bumi. Gempa ini sekarang menjadi salah satu bencana alam dengan jumlah korban tewas terbanyak di China.

Planet

Planet
Planet via tribunnews.com

Sebagai negara besar, China memiliki banyak negara tetangga. India adalah satu dari sekian banyak negara yang wilayahnya berbatasan dengan wilayah China. Kedua negara tersebut sekarang juga sedang terlibat sengketa perbatasan di wilayah Kashmir. Saat sengketa antara keduanya kian memanas, kedua negara bahkan sempat terlibat perang singkat di tahun 1962.

Sekitar 50 tahun kemudian, terjadi insiden yang nyaris saja memicul timbulnya kembali perang di antara kedua negara. Sahabat anehdidunia.com pada bulan Agustus 1962, tentara India di wilayah sengketa melaporkan kalau mereka melihat benda aneh dan bercahaya di langit.

Karena mereka mengira jika benda bercahaya tersebut adalah drone mata-mata milik China, pasukan India sejak itu memantau pergerakan benda bercahaya tersebut secara rutin. Kemudian memasuki bulan Februari 2013, pasukan India melaporkan kalau benda bercahaya tersebut sudah 155 kali menerobos masuk ke wilayah udara India.

Peristiwa tersebut terancam meletupkan kembali konflik di antara China dan India. Namun untungnya, petinggi militer India masih bisa bersikap kepala dingin. Mereka memanggil perwakilan dari lembaga astrofisika setempat.

Hasilnya, setelah melakukan pengamatan secara seksama, benda terbang tersebut diketahui sebagain Planet Venus dan Yupiter. Namun akibat keberadaan lapisan udara di atmosfer, cahaya yang dipantulkan oleh kedua planet tersebut nampak berbeda dibandingkan dalam kondisi biasa.

Hewan Ternak

Hewan Ternak
Hewan Ternak via kompas.com

Jauh sebelum Amerika Serikat didirikan, wilayah cikal bakal negara tersebut dihuni oleh suku-suku pribumi Indian. Saat para imigran Eropa berduyun-duyun datang ke Amerika untuk menetap di sana, konflik pun meletus pun di antara kedua golongan tersebut.

Tanggal 16 Juni 1864, seorang peternak yang bernama William Shortridge memasuki kota Denver dalam kondisi panik. Ia mengaku melihat kepulan debu di kejauhan dan menduga kalau debu tersebut berasal dari pasukan berkuda suku Indian Cheyenne.

Karena kepulan debu tersebut nampak mengarah ke kota Denver, ia pun memperingatkan penduduk Denver kalau suku Indian Cheyenne akan datang untuk menyerang kota mereka.

Begitu mendengar peringatan tersebut, penduduk Denver spontan mempersiapkan diri untuk melindungi diri mereka. Namun setelah lama menunggu, mereka akhirnya tahu kalau kepulan debu tersebut bukanlah berasal dari pasukan suku Indian, tetapi dari gerombolan hewan ternak milik penggembala Meksiko.

Sang penggembala diketahui sedang berada dalam kondisi mabuk. Akibatnya, hewan-hewan ternak yang digembalakannya berlarian hingga menimbulkan kepulan awan debu yang terlihat hingga kejauhan.

Sumber :
Blog Terbaik Anehdidunia.com
https://listverse.com/2019/02/18/10-times-people-at-war-mistook-nature-for-an-enemy-attack/