Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Banyak yang Tahu, Balon Bisa Digunakan untuk Hal-Hal Ini

Anehdidunia.com - Balon. Itulah benda berisi udara yang terkenal karena bisa melayang dan memiliki wujud yang berwarna warni. Namun selain digunakan sebagai mainan dan hiasan, balon juga bisa digunakan untuk hal-hal berikut ini.

Menganalisa Cuaca

Menganalisa Cuaca
Menganalisa Cuaca via infopublik.id

Pernahkah anda melihat ke arah langit yang cerah, lalu membayangkan apakah esok hari langit bakal tetap cerah? Dengan mengetahui cuaca yang kelak bakal muncul di hari-hari berikutnya, seseorang bisa merencanakan jadwal aktivitasnya dengan lebih akurat.

Mengetahui perubahan cuaca secara akurat juga merupakan hal yang amat penting bagi mereka yang bekerja di bidang transportasi laut dan udara. Pasalnya jika mereka tahu kalau cuaca buruk akan segera tiba, mereka bisa membuat antisipasi supaya tidak sampai tertimpa musibah akibat cuaca buruk.

Atas sebab itulah, muncul aneka macam cabang ilmu seperti meteorologi dan klimatologi suoaya manusia bisa mendapatkan informasi seakurat mungkin mengenai perkembangan cuaca. Namun tahukah anda kalau dalam pengamatan cuaca, balon merupakan salah satu benda yang amat lazim digunakan?

Balon yang digunakan di sini memang bukan balon biasa seperti yang biasa kita jumpai di acara-acara pesta, melainkan balon khusus yang bisa melayang hingga ketinggian 35.000 meter.

Selain bisa melayang amat tinggi, balon untuk keperluan ini juga bisa mengangkut beban hingga seberat 1 ton. Alasannya tidak lain karena sembari melayang, balon ini juga mengangkut perangkat elektronik untuk mengumpulkan data mengenai kelembaban, suhu, dan sebagainya.

Saat balonnya sudah selesai mengudara, balonnya akan turun ke tanah dengan bantuan parasut. Data yang sudah dikumpulkan oleh perangkat elektronik pada balon kemudian akan digunakan okeh ilmuwan untuk menganalisa kondisi cuaca di tempat tersebut.

Alat Propaganda

Alat Propaganda
Alat Propaganda via kompas.com

Korea Utara dan Korea Selatan adalah dua negara bertetangga yang berada di kawasan Asia Timur. Meskipun bertetangga, kedua negara tersebut memiliki hubungan yang buruk hingga sekarang akibat masalah perbedaan aliran politik.

Jika Korea Utara adalah negara komunis yang otoriter, maka Korea Selatan adalah negara liberal yang dekat dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1950-an, kedua negara bahkan pernah terlibat perang hebat yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.

Gaya pemerintahan mengekang yang digunakan oleh pemerintah Korut mengundang rasa keprihatinan dari mereka yang tinggal di Korsel. Maka, para aktivis Korsel pun menerbangkan banyak balon ke arah negara tetangganya.

Masing-masing balon dilengkapi dengan selebaran berisi anjuran kepada rakyat Korut untuk memberontak. Selebaran tadi ditempatkan dalam kantong plastik yang diikatkan pada balon.

Saat balonnya sudah melayang di atas wilayah Korut, timer yang terpasang pada balon akan aktif. Kantong plastik berisi selebaran tadi kemudian akan membuka, lalu isinya melayang ke mana-mana. Sebagian dari selebaran tersebut diharapkan ada yang jatuh ke rumah-rumah penduduk Korut.

Tindakan para aktivis Korsel mengirimkan balon berisi selebaran ternyata tidak disukai oleh pemerintah Korsel. Pasalnya pemerintah Korsel khawatir kalau tindakan mereka justru bakal membuat perang di antara kedua negara meletus kembali. Oleh sebab itulah, sejak tahun 2020 pemerintah Korsel melarang pelepasan balon ke wilayah Korut.

Bom Lintas Samudera

Bom Lintas Samudera
ilustrasi Bom Lintas Samudera via klasika.kompas.id

Semasa berlangsungnya Perang Dunia Kedua, Jepang dan Amerika Serikat adalah musuh bebuyutan. Kebetulan kedua negara tersebut wilayahnya memang saling berseberangan dan hanya dipisahkan oleh Samudera Pasifik.

Pasukan Jepang tidak bisa menginvasi wilayah Amerika Serikat begitu saja karena ada begitu banyak kapal perang milik Amerika Serikat yang bersiaga di Samudera Pasifik. Supaya tetap bisa menyerang wilayah Amerika Serikat secara langsung, pasukan Jepang pun lantas beralih menggunakan balon.

Balon yang digunakan oleh pasukan Jepang untuk keperluan ini jelas bukanlah balon biasa, melainkan balon raksasa berisi hidrogen yang cukup kuat untuk melayang jauh melintasi samudera.

Masing-masing balon juga dilengkapi dengan bom. Jadi saat persediaan udaranya sudah habis, balon beserta bomnya akan jatuh meledak sambil menghancurkan apapun yang ada di bawahnya.

Karena pergerakan balon sangat bergantung oleh arah angin, banyak dari balon tersebut yang tidak pernah mencapai tujuannya. Namun bukan berarti bom balon ini tidak berbahaya sama sekali.

Pada bulan Mei 1945, sebanyak 6 warga sipil Amerika Serikat meninggal akibat terkena ledakan bom balon. Namun peristiwa tersebut tidak berdampak banyak bagi militer Jepang karena pada bulan Agustus 1945, Jepang mengaku kalah.

Menenggelamkan Kapal Selam

Menenggelamkan Kapal Selam
Menenggelamkan Kapal Selam via bbc.com

Jauh sebelum manusia menemukan pesawat terbang, manusia menggunakan balon udara untuk keperluan transportasi udara. Saat pesawat sudah berhasil diciptakan, penggunaan balon udara tidak sepenuhnya menghilang.

Pasalnya tidak seperti pesawat yang memerlukan bahan bakar, balon udara bisa melayang amat lama di udara selama balonnya berada dalam kondisi terisi udara. Balon udara juga memiliki kapasitas angkut yang lebih besar dibandingkan pesawat.

Atas sebab itulah, balon udara pun tetap digunakan pada masa Perang Dunia Kedua oleh pasukan Sekutu untuk menghadapi kapal-kapal selam Jerman.

Balon udara yang digunakan untuk keperluan perany bentuknya lonjong supaya bisa melaju lebih kencang dibandingkan balon udara biasa. Itulah sebabnya balon ini juga dikenal dengan sebutan kapal udara (airship).

Saat ada awak balon atau kapal udara yang melihat penampakan kapal selam musuh, kapal udara kemudian akan terbang menuju lokasi kapal selam. Karena kapal selam di masa Perang Dunia Kedua tidak bisa berada di bawah laut terlalu lama, kapal udara hanya perlu menunggu di sekitar lokasi hingga kapal selamnya muncul kembali.

Jika awak kapal udara merasa yakin dengan lokasi kapal selam musuh, kapal udara akan menjatuhkan muatan bomnya ke bawah. Saat bomnya tenggelam dan meledak, getaran hebat yang ditimbulkannya bisa membuat kapal selam di dekatnya oleng dan bocor.

Membuat Kacau Dua Negara

Membuat Kacau Dua Negara
Membuat Kacau Dua Negara via kumparan.com

Di sejumlah acara pesta, mungkin anda pernah melihat pemandangan di mana balon berwarna warni dilepaskan secara bersama-sama ke udara. Sepintas pemandangan tersebut nampak indah dan tidak berbahaya. Namun siapa yang menyangka kalau di masa silam, pemandangan macam itu pernah membuat orang-orang di 2 negara dilanda kepanikan?

Semuanya bermula ketika pada bulan September 1986, kota Cleveland di Amerika Serikat menggelar salah satu festival balon termegah yang pernah ada. Tidak tanggung-tanggung, jumlah balon yang dilepaskan dalam festival tersebut mencapai 1,5 juta balon.

Namun hanya dalam hitungan hari, pemandangan indah tersebut seketika berubah menjadi petaka. Pasalnya balon-balon tersebut kemudian malah mengganggu aktivitas penerbangan setempat. Akibatnya, bandara Burke Lakefort sampai harus ditutup untuk sementara waktu.

Saat balon-balonnya mengempis dan jatuh kembali ke tanah, balon tersebut membuat sejumlah pengendara mengalami kecelakaan. Sebagian di antara balon tersebut juga ada yang melayang jauh hingga ke negara Kanada.

Saat balonnya jatuh di kawasan peternakan, balon-balon tersebut membuat hewan ternak merasa panik dan berlarian hingga cedera. Akibat kekacauan demi kekacauan yang timbul, panitia festival balon ini menerima begitu banyai gugatan hukum dan harus mengalami kerugian finansial yang begitu besar.

Sumber :
https://public.wmo.int/en/media/news/weather-balloons-are-important-part-of-global-observing-system
https://en.wikipedia.org/wiki/Balloon_propaganda_campaigns_in_Korea
https://en.wikipedia.org/wiki/Fu-Go_balloon_bomb
https://en.wikipedia.org/wiki/K-class_blimp
https://en.wikipedia.org/wiki/Balloonfest_'86