Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Acara TV Reality Show Paling Berbahaya Di Dunia

Saat ini untuk mendapatkan ketenaran, bayak orang rela melakukan apapun, mulai dari bertingkah konyol membuat sensasi dan bahkan juga mengikuti acara-acara TV yang masuk dalam kategori dapat menahayakan nyawa. Mereka rela berpartispasi dalam acara dengan konsep berbahaya, yang bisa menciderai tubuh mereka hingga yang paling paling fatal bisa menyebabkan kematian. Kebanyakan orang-orang ini tak mengeri benar dengan konsep acara yang mereka ikuti dan asal menandatangi kontrak dengan tim produksi yang kadang tak mau bertanggung jawab dengan resiko yang di terima kontesnya . Yang menjadi fokus utama mereka hanyalah, ratting pemirsa dan kepopuleran acara yang mereka buat. Namun itulas realitas dari dunia pertelevisian saat ini, yang kadang bisa menyingkirkan asas kemanusiaan. Mereka berlomba-lomba untuk bisa menarik minat penonton, meskipun itu dengan menampilkan hal-hal yang tak wajar dan cinderung dapat membahayakan nyawa kontestanya. Dan berikut ini adalah Acara TV Paling Berbahaya Di Dunia, versi anehdidunia.com


Killer Karaoke - TruTv



Sahabat anehdidunia, acara TV paling berbahaya di dunia yang pertama adalah, sebuah acara karaoke di stasiun Trutv yang bernama Killer Karaoke. Konsep dari acar ini sendiri sebenarnya sangat sederhana, yaitu meminta para kontestanya untuk menyelesaikan sebuah lagu dengan cara berkaraoke. Namun saat para saat para kontestan ini berkaraoke mereka akan diberikan semacam "tantangan kecil" (setidaknya itu yang acara ini katakan). Tapi yang justru menjadi kontroversi pada akhirnya adalah tantangan yang mereka sebut "kecil" ini. Dalam acara yang dipandu oleh Steve-O (Salah satu anggota Jackas) ini, saat menyanyi para kontestan di berikan tantangan seperti berada di dekat anjing yang galak, berjalan melalui labirin kaktus yang sempit, melakukan cabut bulu kaki dengan waxing hingga yang paling parah adalah berendam di dalam aquarium yang dipenuhi dengan ular.

Dan benar saja kegilaan yang ditampilkan acara ini akhirnya menuai masalah juga, saat sang pemandu acara Steve-O, dituntut oleh salah satu mantan peserta Killer Karaoke yang mengalami patah tulang pada beberapa bagian tubuhnya akibat salah satu tantangan dalam acara ini. Susane Ohman wanita yang menuntut acara ini, mengatakan bahwa akibat cairan licin yang di tuangkan di atas panggung ketika Ia berkaraoke, membutanya terpeleset hingga jatuh dan mengakibatkan beberapa tulangnya patah. Akibat kejadian ini Ia ingin meminta ganti rugi pada pihak penyelenggara acara, namun karena sudah terlanjur menandatangi kontrak hal itu tak bisa dilakukanya. Oleh sebab itu Ia mengalihkan tuntutanya pada sang pemandu acara Steve-O yang dinilai lalai dalam menilai kelayakan tantangan dalam acara yang Ia pandu. Namun, meski acara ini telah terbukti berbahaya dan menuai kontroversi, kegilaan dari Killer Karaoke telah di adaptasi hingga ke 14 negara. Salah satunya adalah di Inggris dengan nama Sign if You Can dan di Thailand dengan nama yang sama yaitu Killler Karaoke.


Deadliest Catch - Discovery Chanel



Acara TV yang baru saja memasuki musim ke 12-nya ini, seolah tak bisa dilepaskan dengan kutukan kematian. Secara konsep acara Deadliest Catch sebenarnya layak untuk di masukan dalam R-rated, karena dalam acara yang mengusung konsep untuk merasakan pengalaman bekerja sebagai nelayan di perairan yang berbahaya ini tak hanya menewaskan hasil tangkapan para nelayan ini melainkan nelayan itu sendiri. Bagi para kontestan yang ingin berpartisipasi pada acara ini, mereka harus siap di hadapkan dengan lingkungan kerja yang sangat berbahaya dengan resiko cidera dan juga kematian. Para peserta harus siap untuk menghadapi badai, terjun ke ais es dan bahkan berurusan dengan Kait baja yang jika tak ditangani dengan hati-hati bisa jadi boomerang bagi yang menggunakanya. Karena lingkungan yang keras serta tekanan besar dalam acara ini, tak jarang para pesertanya saling baku hamtam akibat masalah yang kecil sekalipun. Begitu berbahayanya acara ini beberapa peserta bahkan tercacat telah meninggal dalam acara ini. Diantaranya Phil Harris yang meninggal akibat pembekuan darah setelah mengalami stroke dalam acara ini saat Ia mengangkat jaring kepiting. Justin Tenisson yang meninggal akibat sesak nafas saat tidur. Tony Lara yang terkena serangan jantung hingga produser acara ini yang akhirnya memilih untuk bunuh diri. Selain kematian acara in juga mengakibatkan cidera serius pada beberapa pesertanya akibat terkena kait baja. Dan jika konsep dari acara ini adalah untuk memberikan pengalaman bagi para pesertanya, saya rasa pengalaman itu terlalu mahal jika harus di bayar dengan nyawa.


Born In The Wild - Lifetime Chanel



Melahirkan merupakan sebuah proses hidup dan mati bagi seorang wanita. Namun entah apa yang ada dipikiran para penggagas acara yang bernama Born In The Wild, hingga membuat sebuah acara yang mengusung konsep melahirkan di alam liar. Dalam acara yang tayang di Lifetime Chanel ini, mereka menawarkan pada Ibu-Ibu yang tengah hamil untuk mencoba pengalaman melahirkan di alam liar tanpa bantuan dokter, obat penahan sakit dan juga saluran air bersih. Ini tentu merupakan hal yang sangat berbahaya baik itu untu sang Ibu maupun si jabang bayinya, karena jika sampai terjadi kesalahan, nyawa keduanya bisa dalam bahaya. Tapi anehnya ternyata banyak wanita hamil yang tertarik dengan konsep acara nyeleneh ini. Para wanita ini beralasan mereka tak percaya pada dokter, ingin merasakan kontrol penuh atas kelahiran bayinya, hingga alasan keyakinan.

Seorang partisipan acara ini yang bernama Audrey Bird, mengatakan kalau sebelum Ia mengikuti acara ini, Ia sempat berkonsultasi pada dokter. Namun jawaban dokter itu justru Ia nilai tak menghormati pilihanya, karena sang dokter berkata bahwa melahirkan di alam liar adalah tindakan yang gila. Banyak komplikasi yang tak bisa diprediksi terjadi saat proses melahirkan dan Ia harus memilih pilihan yang terbaik bagi keselamatannya dan juga bayinya. Dan benar saja acara ini memang berbahaya, karena dalam episode perdananya saja, sudah terjadi sebuah Insiden dimana perahu yang sedang digunakan seorang Ibu untuk melahirkan terguling akibat sebuah ombak kecil. Walaupun pihak produser acara ini telah mengklaim bahwa mereka telah mempersiapkan tim medis di balik layar dan juga hanya menerima peserta dengan resiko melahirkan yang kecil. Tapi hal ini tetap tak mengurangi bahaya dari melahirkan di alam liar. Sebagai perbandingan melahirkan di rumah sakit dapat menurunkan resiko kematian bayi hingga 75-85%. Sedangkan di alam kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Dengan fakta bahwa tindakan ini berbahaya, rasanya konsep yang diusung acara ini tak mencerminkan tindakan mencintai alam, dan justru malah menodai alam itu sendiri.


The Jump - Chanel 4



Winter Sport adalah sebutan untuk segala macam cabang olah raga yang dilakukan saat musim dingin ataupun di area yang bersalju. Meskipun terlihat seru dan menyenangkan, karena olah raga ini dilakukan di atas hamparan tahan bersalju yang indah. Namun sejatiinya Winter Sport merupakan salah satu olahraga paling berbahaya dengan resiko cidera fatal hingga kematian yang sangat tinggi. Jadi bisa dibayangkan betapa berbahayanya acara ini jika di kemas dalam konsep sebuah acara reality show, dimana kadang pihak stasiun TV menambahkan beberapa kejutan kecil untuk menghibur penonton. The Jump nama acara yang mengusung konsep Winter Sport ini sejatinya telah menerima banyak keluhan dari badan regulasi pertelevisian, namun entah bagaimana mereka masih berhasil lolos dari lembaga sensor dan mengudara. Begitu berbahayanya acara ini hingga pada musim pertamanya, 7 dari 12 peserta harus meninggalkan acara ini lebih awal karena cidera yang mereka alami. Maka tak heran jika CNN, The Guardian, New States Man dan The Sun, menyebut kalau The Jump merupakan raelity Show paling berbahaya didunia.

Selama masa penayangan reality show ini telah tercatat berhasil mengubah hidub banyak orang, tentu saja dalam konotasi yang negatif. Salah satu contohnya kasus yang menimpa, Tweddle seorang pesenam Olimpiade yang karirnya hancur akibat kedua tulang selangkanya patah saat melakukan lompatan ski dalam acara ini. Salah satu peraih mendali emas olimpiade lain juga mengalami dislokasi bahu dan patah tulang, karena sebuah kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian kru, dan seorang atlit lagi juga mengalami patah pada pergelangan kakinya. Tapi meskipun dengan banyaknya korban yang sudah berjatuhan, lewal wawancaranya dengan CNN, perwakilan dari The Jump ini selama 3 musim berjalan telah berhasil merekrut 46 selebriti yang berhasil melewati tantangan melompat di The Jump. Namun yang juru bicara ini lupa sebutkan adalah betapa banyaknya korban yang juga sudah berjatuhan akibat acara ini. Hal ini memunculkan wacana kalau mereka seharusnya tak menamai acara ini The Jump melainkan The Hunger Games.


Jackass - MTV



Konsep dari acara guyon yang tanyang di MTv ini sebenarnya sangat sederhana yaitu mencoba untuk menghibur orang dengan cara melakukan hal-hal konyol dan gila namun tak jarang juga hingga melukai diri sendiri. Dalam acara yang pernah sangat populer ditahun 2006-2010 ini, para pengisi acaranya akan melakukan hal-hal gila mulai dari melompat dari atap gedung dengan menggunakan payung, menabrakan mobil golf, ditabarak mobil, berjalan di atas seutas tali di atas kandang buaya, menyetrum diri sendiri dengan penyengat bertenaga 50.000 volt, dimasukan dalam tong dengan seekor ular anaconda dan masih banyak lagi. Segala kegilaan ini tentu sangat menghibur bagi para yang melihat di TV. Segala aksi berbahaya itu tentu membayakan bagi para anggota Jackas, sudah tak tercatat berapa banyak cidera yang mereka alami, mulai dari hanya lecet-lecet hingga ada juga yang mengalami patah tulang.

Namun yang tak banyak disadari oleh orang adalah selain membahayakan bagi para pelakonya, acara ini juga telah memberi Inspirasi buruk para remaja yang melihatnya di rumah. Meskipun dalam setiap penayanganya selalu di dahului dengan himbauan agar tak meniru setiap adegan di acara ini yang berbahaya dan hanya dilakukan oleh orang-orang sudah berpengalaman. Namun efek buruk dari "Bad Education" dari acara ini terlalu kuat hingga memicu banyak remaja mencoba meniru setiap aksi berbahaya yang ada di acara ini. Dan tentu saja hal ini, telah menelan banyak korban, baik itu cidera hingga meninggal. Salah satu contoh kasusnya adalah ketika ada sekumpulan remaja, yang membakar teman mereka dalam balutan selimut dan melemparkanya dalam kerumunan orang. Dari kasus ini, mulai banyak orang yang menyadari betapa bahayanya "Bad Education" yang bisa muncul dari sebuah acara televisi.

Referensi :
http://www.therichest.com/rich-list/most-shocking/the15-most-horrifyingly-dangerous-reality-tv-shows/