Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Video Game Pemicu Kematian

Bermain Video Game memang sangat menyenangkan dan bisa menjadi sarana untuk membunuh kebosanan. Baik anak-anak maupun orang yang sudah dewasa menggemari permainan virtual ini. Hal ini cukup masuk akal mengingat video game menawarkan sebuah pengalaman baru dan seru yang kadang tak bisa kita lakukan di dunia nyata, tanpa perlu menanggung resiko yang terlalu tinggi. Namun benarkah begitu? belakangan ini kita mungkin sudah banyak mendengar kabar tentang orang-orang yang harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat bermain video game online terlalu lama. Keseruan yang ditawarkan oleh konsol permainan ini kadang membuat orang yang memainkanya menjadi terlalu terlarut di dalamnya. Hal inilah yang kadang bisa memicu hal yang mengerikan karena orang yang sudah terlarut dalam game tak lagi bisa membedakan antara yang realita dan mana yang hanya sekedar bagian dari permainan video game. Sayangnya hal ini kadang tak hanya berdampak buruk bagi yang orang yang memainkan video game tapi juga orang di sekitarnya yang kadang juga bisa mengakibatkan kematian, dan berikut ini adalah Video Game Pemicu Kematian versi anehdidunia.com


World of Warcraft



World of Warcraft merupakan sebuah game online berbasis MMORPG, yang merupakan singkatan dari "Massively Multiplayer Role-Playing Online." Game ini biasanya dimainkan secara berkelompok maupun perseorangan dan mampu menanpung hingga jutaan pemain sekaligus. Karena itu permainan ini sangat di gandrungi oleh banyak orang hingga di buatkan sebuah Film baru-baru ini.
Sangking asiknya game ini katanya mampu membuat orang memainkanya hingga berjam-jam. Salah satunya adalah seorang Ibu yang bernama Rebecca Colleen Christie. Sangking sukanya dengan game ini wanita yang telah menjadi Ibu ini sampai dengan tak sengaja telah membunuh buah hatinya sendiri. Sangking asiknya berfantasi dalam dunia MMORPG ini, Colleen sampai lupa memasak dan memberi makan putrinya yang masih berusia 3 tahun. Wanita ini bermain World of Warcraft hingga 15 jam lebih tanpa jeda, dan saat akhirnya dia berhenti dan memeriksa sang putrinya, anak malang itu sudah dalam keadaan lemas hingga dinyatakan meninggal akibat kelaparan.


EverQuest



Masih dari game yang berbasis MMORPG, sangking kejaduanya dengan game bernama EverQuest seorang pria bernama Shaw Woolley bahkan rela keluar dari tempat kerjanya pada tahun 2002 yang lalu. Shaw melakukan tindakan nekat itu agar dirinya bisa memainkan permainan ini sepanjang hari. Namun sebuah peristiwa tak terduga terjadi usai perayaan thanksgiving, Kekasih dari Shawn yang tak disebutkan namanya , menemukan Shawn sudah dalam keadaan sudah tak bernyawa akibat bunuh diri menggunakan senjata api jenis Shotgun. Peristiwa berdarah itu terjadi ketika Shawn masih terhubung dengan game online Everquest. Pihak berwajib setempat menduga jika Shawn melakukan bunuh diri karena mengalami masalah pribadi dalam dunia game yang berbasis Massively Multiplayer Role-Playing Online, tersebut.


Legend of Mir 3



Game seharusnya menjadi sarana bermain antar teman dan hanya di jadikan sebagai sebuah selingan saja. Namun hal itu sepertinya tak berlaku bagi Zhu Caoyuan yang tega menikam dengan sadis Qiu Chengwei, teman satu grupnya dalam game berbasis MMORPG, Legend of Mir 3 hingga tewas bersimbah darah. Peristiwa berdarah ini bermula ketika keduanya menemukan sebuah item langka dalam game tersebut berupa pedang Dragon Sabre. Pertikaian keduanya muncul setelah peristiwa tersebut karena Zhu menjual item game tersebut lewat situs eBay pada tahun 2005 tanpa persetujuan Qiu. Pedang Dragon Sabre yang merupakan item langkan dalam game ini terjual dengan harga $870. Tetapi masalah kemudian muncul ketika keduanya belum mencapai kata sepakat terkait pembagian uang hasil penjualan barang tersebut. Akibat pertikaian ini pada akhirnya Zhu menikan Qiu hingga tewas saat temanya itu tengah tertidur.


FarmVille



Kasus Video Game Pemicu Kematian kali ini bisa dibilang agak sulit untuk diterima dengan nalar. Hanya karena terganggu dengan suara tangisan dari putranya, saat memainkan sebuah game simulasi peternakan yang cukup populer yaitu FarmVille. Seorang wanita muda bernama Alexandra Tobias 22 tahun tega mengabisi nyawa putranya dengan menghantamkan kepala dari bocah malang tersebut ke layar komputer. Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada tahun 2011 yang silam. Kala Itu Alexandra mengaku kesabaranya habis akibat tangisan dari putranya yang tak kunjung mereda. Akibat perbuatan kejinya ini kini Ibu muda ini harus mendekam di penjara selama 50 tahun. Yang tak habis pikir adalah game simulasi FarmVille ini konon katanya bisa melatih kesabaran seseorang dengan simulasi latihan mengelola sebuah peternakan yang berisikan banyak hewan, tapi apa yang terjadi pada kasus Alexandra Tobias ini sepertinya bertolak belakang dengan semua itu.


Berzerk



Untuk Kasus Video Game Pemicu Kematian kali ini agak sedikit berbeda dengan yang lainya. Kali ini Video game tersebut tak berbasis online, melainkan permainan yang berbasis arcade atau ketangkasan yang bernama Berzerk. Peter Bukowski seorang pemuda yang masih berusia 18 tahun menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan April 1982 saat asik mencetak angka pada game yang berbasis FPS (First Person Shooter) atau lebih gampangnya ini adalah game tembak-tembakan. Pemuda tewas akibat terkena serangan jantung yang mendadak, kuat dugaan kejadian ini terjadi akibat Peter yang kala itu tengah memainkan Bezerk diselimuti rasa gelisah yang berlebihan ketika sedang mencetak skor yang tinggi.


Ingress



Kasus berikutnya datang dari sebuah game yang berbasis aplikasi mobile yaitu Ingress. Aplikasi ini merubah dunia nyata menjadi layaknya sebuah dunia yang ada dalam game, pemain yang memainkan Ingress harus bergerak kesana kemari mengelilingi kota dengan mengikuti petunjuk dari game ini untuk menemukan item tertentu dan menyelesaikan misi. Jika ditilik game ini sebenarnya mengusung ide yang cukup bagus. Namun ada satu al yang sepertinya dilupakan oleh pembuat aplikasi ini adalah bahwa kejadian di dunia nyata tak bisa di ulang layaknya dalam permainan game. Dan benar saja permainan ini telah memakan korban jiwa. Gabriel Cavalcante Carneiro Leao seorang remaja berusia 16 tahun asal Brazil tewas akibat tertabrak oleh bus pada tahun 2014 yang lalu saat sedang asik menjalankan misi dalam game Ingress ini. Sangking asiknya remaja tanggung sampai tak memperhatikan lingkungan sekitarnya dan akhirnya tertabrak oleh bus. Kejadian nyaris serupa juga terjadi pada seorang pria berusia 48 tahun bernama Frank Maxwel yang tewas tenggelam kedalam sebua dermaga di Irlandia saat memainkan Aplikasi ponsel pintar ini.


Slender: The Arrival



Slender merupakan sebuah permainan Video Game yang awalnya mulanya berbasis pada konsol game seperti PS (Playsation) atau pun Xbox, hingga mulai merambah ke game online belakangan ini akibat kepopuleranya. Game ini sebenarnya sangat sederhana tetapi memiliki nuansa seram yang sangat kental. Hal inilah yang mungkin telah mengilhami dua orang anak perempuan berusia 12 tahun asal Cincinnati, Ohio, hingga tega menghujani teman sekelas mereka dengan 19 tusukan pisau yang mematikan. Menurut pengakuan keduanya yang di kutip dari pihak berwajib setempat, mereka sengaja bertindak demikian untuk mengusir penjahat mitos yang konon kabarnya terinspirasi oleh game Slender: The Arrival.


Grand Theft Auto



Rasanya untuk video game yang satu ini sudah banyak di kenal di Indonesia. Grand Theft Auto merupakan sebuah game yang pada dasarnya adalah permainan simulasi mengendara, namun game ini diseting sedemikian rupa untuk terlihat seperti memiliki alur layaknya jalan cerita dari kehidupan geng-geng yang yang ada di Amerika. Dalam permainan ini kita di haruskan untuk mencuri mobil dan melakukan hal-hal yang buruk lainya. Hal ini lah yang sepertinya telah menginspirasi seorang remaja bernama, Devin Moore untuk nekat bertidak kriminal dan mencuri sebuah mobil. Pada kejadian yang terjadi pada Juni 2003 yang lalu tersebut selain mencuri mobil remaja yang sangat meyukai permainan Grand Theft Auto ini juga merampas senjata dan menembak dua orang petugas kepolisian. Ia bahkan sempat membawa kabur mobil patroli polisi sebelum akhirnya tertangkap. Saat di periksa, Devin berujar bahwa hidup bagaikan video game dan seseorang mungkin saja tewas kapan saja.


Prius Online



Seorang anak merupakan anugrah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa bagaimanapun keadaanya. Tapi hal tersebut tampaknya tak berlaku bagi pasangan suami-istri asal Korea Selatan. Hanya karena kurang senang dengan kelahiran bayi mereka secara prematur dan mendambakan bayi yang sempurna. Pasangan yang kehilangan akan ini lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game simulasi Prius Online selama 12 jam setiap harinya. Sangking fokusnya untuk merawat bayi virtual mereka dalam permainan ini, mereka sampai lupa untuk mengurus bayi mereka sendiri di dunia nyata. Pada akhirnya bayi malang tersebut harus meninggal dunia akibat kekurangan gizi pada tahun 2010 yang lalu.


Halo 3



Kasus Video Game Pemicu Kematian yang terakhir ini bisa dibilang sangat miris, bagaimana tidak seorang anak tega menghabisi kedua orangtuanya hanya karena dilarang memainkan Halo 3 video game favoritnya. Kejadian miris tersebut terjadi pada tahun 2007 yang silam. Ketika ini Daniel Petric yang berusai 17 tahun merasa kesal karena orang tuanya melarang untuk bermain video game yang disukainya. Larangan dari orang tuanya ini membuat Petric gelap mata dan mendatangi kamar kedua orang tuanya sambil membawa senjata api. Saat berada di kamar Ia menyuruh kedua orang tuanya untuk menutup mata dengan alasan akan memberikan kejutan. Tapi saat kedua orang tuanya sudah menutp mata, Petric malah menembaki keduanya dengan pistol 9mm. Sang Ayah berhasil selamat dari aksi brutal tersebut tapi malang bagi Ibu Petric karena dia harus meninggal dunia akibat sebuah peluru yang di tembakan oleh putranya sendiri bersarang di kepalanya.

Referensi :
https://jalantikus.com/gokil/12-orang-ini-mati-karena-video-game/
https://en.wikipedia.org/wiki/Berzerk_(video_game)