Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aneh Tapi Nyata, Kasus Vampir Jadi-Jadian di Zimbabwe

Zimbabwe adalah nama dari suatu negara yang terletak di Afrika. Bagi kalangan awam, negara yang dulunya pernah dipimpin oleh Robert Mugabe ini lebih dikenal dengan kemiskinannya. Namun tahukah anda kalau negara tetangga Afrika Selatan ini juga pernah dihebohkan dengan kasus teror vampir penghisap darah? Berikut ini adalah contoh aneh tapi nyata dari kasus-kasus vampir yang pernah terjadi di Zimbabwe:

Vampir Pembunuh Anak-Anak

Vampir Pembunuh Anak-Anak

Bulan Februari 2013, sebanyak 4 orang anak ditemukan tewas di desa Neta. Menurut pengakuan saksi mata, pembunuhan ini dilakukan oleh 4 orang misterius berjubah hitam yang datang dari kerimbunan hutan. Yang membuat kesaksian mereka semakin mencekam adalah orang-orang tersebut diketahui sempat menghisap darah dari mayat anak-anak tadi. Informasi tersebut tak pelak menimbulkan kegaduhan dan kegelisahan di antara penduduk desa.

Untuk menenangkan situasi tadi, kepala desa Bvute mengumumkan kalau pihaknya akan mengundang spesialis pembasmi penyihir supaya pelaku pembunuhan keempat anak ini bisa segera terungkap. Penduduk desa setuju dan seorang pembasmi penyihir yang bernama Banda kemudian diundang ke desa untuk melaksanakan tugasnya. 

Setelah melakukan penelusuran berdasarkan jejak yang tertinggal dan pengalamannya sebagai pembasmi penyihir, Banda berhasil menemukan kediaman para pelaku kasus ini. Pelaku ternyata tergabung dalam semacam aliran ilmu hitam. Saat polisi menggeledah rumah pelaku, polisi menemukan benda-benda untuk keperluan ritual, gambar bertema pemujaan makhluk halus, patung kecil berbentuk makhluk aneh, dan sebagainya.

Dari sekian banyak benda yang berhasil ditemukan oleh polisi di rumah pelaku, yang paling membuat mereka merasa ngeri adalah ditemukannya ember-ember berisi darah manusia. Untuk memastikan agar tempat ini tidak bisa lagi digunakan untuk ritual gaib, rumah pelaku beserta benda-benda di dalamnya kemudian dibakar oleh Banda. Sementara pelaku sendiri berhasil ditangkap.

Vampir Pembunuh Berantai dan Peneror Penjara

Alois Tapiwa Nduna

Tahun 2015, Zimbabwe dihebohkan oleh kemunculan sosok misterius yang membunuh kaum perempuan pada malam hari dan menghisap darahnya. Setelah polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan kalau pelaku teror ini adalah seorang pria berusia 26 tahun yang bernama Alois Tapiwa Nduna. Saat ditangkap, Nduna tanpa malu-malu mengungkapkan kalau dirinya adalah penganut aliran Satanisme. 

Di hadapan polisi, Nduna mengaku kalau ia mulai tertarik akan Satanisme saat dirinya masih tinggal di Zambia, negara tetangga Zimbabwe di sebelah utara. Ia juga mengaku kalau selama beraksi, ia sudah membunuh setidaknya 13 orang perempuan untuk meminum darahnya. Namun dari sekian banyak kasus pembunuhan kaum hawa yang diklaim oleh Nduna, baru satu kasus pembunuhan yang dipastikan sebagai hasil perbuatan Nduna.

Kasus tersebut adalah kasus tewasnya Ruth Ndlovu, seorang penjual susu yang berusia 37 tahun. Nduna menjelaskan bahwa dia membunuh Ndlovu dengan cara menyergapnya dan menggigitnya di bagian leher. Sesudah itu, Nduna menghisap darah Ndlovu hingga wanita malang tersebut kehilangan kesadaran dan akhirnya meninggal akibat kekurangan darah.

Saat Nduna kemudian ditahan di Penjara Khami, nuansa kengerian yang dipancarkan oleh Nduna tidak juga surut. Bahkan kini ia menjadikan penjara sebagai tempat barunya untuk melanjutkan ritual gilanya. Di dalam penjara, Nduna dilaporkan kerap menggeram seperti binatang, berkomat kamit dalam bahasa yang tidak dimengerti, bertingkah seperti orang kesurupan, hingga membuat tulisan 666 di punggung dengan memakai muntahan darahnya sendiri. 

Keanehan yang ditunjukkan oleh Nduna belum berhenti sampai di sana. Saat petugas penjara memeriksa sel tempat Nduna ditahan, mereka menemukan kalau dinding selnya sudah penuh dengan darah dan halaman Injil yang ada di dalam sel penjara nampak tersobek-sobek. Sementara Nduna sendiri nampak berada dalam kondisi tangan terikat di belakang tubuhnya. 

Yang membuat polisi merasa terheran-heran adalah Nduna hanya sendirian dalam ruangan sel penjaranya, sementara secara teoritis tidaklah mungkin bagi Nduna untuk mengikat tangannya sendiri dengan posisi tangan di belakang tubuhnya. Polisi pun lantas bertanya kepada Nduna mengenai apa yang sebenarnya terjadi. 

Bukannya mendapatkan informasi yang mencerahkan, polisi justru malah dibuat semakin bingung. Di hadapan petugas, Nduna mengaku kalau apa yang ia alami sekarang adalah bagian dari proses inisiasi untuk menjadi anggota kultus Satanisme.

Nduna mengklaim kalau darah yang dikeluarkannya mengandung kekuatan gaib yang bisa membuatnya melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan manusia normal. Ia bahkan mengaku bisa keluar masuk penjara dengan bebas tanpa ketahuan dan berkomunikasi dengan sosok gaib. Untuk mendapatkan darah yang diperlukannya, mula-mula Nduna akan memuntahkan darahnya ke lantai. Ketika darahnya sudah menggumpal, Nduna kemudian akan memakannya.

Karena peristiwa-peristiwa menakutkan yang melibatkan Nduna tidak juga berhenti, hakim lantas menyatakan kalau Nduna tidak bersalah karena memiliki gangguan mental. Oleh karena itu, Nduna tidak akan dipenjara, tetapi akan menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa.

Vampir Pembunuh Wanita

Christopher Sibanda

Nduna bukanlah satu-satunya orang yang membunuh wanita untuk meminum darahnya. Pada tahun 2018, seorang pria berusia 34 tahun yang bernama Christopher Sibanda membunuh seorang wanita yang bernama Subusisiwe Sigauke dengan cara memukulnya memakai batang kayu hingga tak sadarkan diri.

Saat darah mengucur dari kepala wanita tersebut, Sibanda kemudian membenamkan kepalanya ke dalam luka wanita tersebut dan meminum darahnya. Saat ia tengah sibuk meminum darah korbannya inilah, ia dipergoki oleh warga desa setempat yang langsung berteriak histeris. Sibanda yang juga tidak kalah terkejut kemudian melarikan diri meninggalkan korbannya dengan wajah yang masih berlumuran darah.

Warga desa yang mendengar aksi Sibanda kemudian beramai-ramai melakukan pencarian untuk menemukan dirinya. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil dan Sibanda berhasil ditangkap. Sesudah ditangkap, Sibanda kemudian diserahkan kepada polisi. Di hadapan polisi, Sibanda mengaku melakukan aksinya karena ia merupakan bagian dari suatu aliran pemuja setan. 

Aksi Main Hakim Sendiri di Malawi

Penduduk Malawi mengaku diserang Vampire

Kisah mengenai vampir yang memiliki kekuatan super serta lemah akan bawang dan sinar matahari memang hanya muncul di cerita-cerita fiksi. Namun kisah mengenai manusia yang menghisap darah memang benar-benar ada. Kisah-kisah yang terjadi di Zimbabwe jadi menjadi bukti kecil kalau manusia yang menghisap darah manusia lain memang benar-benar ada.

Kepercayaan mengenai vampir memang merupakan hal yang masih cukup mengakar di  Afrika bagian selatan. Di negara Malawi yang terletak di sebelah timur Zimbabwe, isu mengenai vampir bahkan sampai menyebabkan banyak orang kehilangan nyawanya. Pada tahun 2017 lalu, setidaknya 8 orang kehilangan nyawanya akibat dipukuli oleh warga setempat karena dituduh sebagai jelmaan vampir. Yang tragis adalah satu dari sekian banyak orang yang menjadi korban main hakim sendiri ini ternyata adalah seorang pengidap epilepsi.

Saat kondisi di Malawi ini sedang panas-panasnya, bukan cuma warga lokal yang terkena dampaknya, tetapi juga pada warga asing. PBB sampai menarik sejumlah petugas medisnya dari daerah-daerah yang dilanda isu vampir supaya mereka tidak ikut menjadi korban. Tindakan serupa juga dilakukan oleh Kedubes AS di Malawi kepada para relawan Korps Perdamaian. Baru sesudah polisi setempat turun tangan dan melakukan penangkapan massal, kondisi di Malawi secara berangsur-angsur mulai kembali kondusif.

Sumber :
https://mysteriousuniverse.org/2019/05/a-mysterious-cult-of-vampires-in-zimbabwe/
https://www.bbc.com/news/world-africa-41692944