Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Memukau Yoshie Shiratori Seniman Melarikan Diri Dari Penjara Di Jepang

Lahir di Perfektur Aomori pada 31 July, 1907, sejak muda Yoshie Shiratori sudah terkenal sebagai anak yang nakal, ia sering terlibat pencurian aksi kriminal lainya. Meski begitu ia tetap membangun keluarga kecilnya sendiri dengan seorang istri dan seorang anak perempuan. Sayangnya meski telah berkeluarga ikatan Shiratori dengan dunia kriminal masih belum putus, ia bahkan mulai kecanduan berjudi, sebuah kebiasaan yang kelak akan ia sesali sepanjang hidupnya.

Yoshie Shiratori

Sebagai seorang kepala keluarga Shiratori dikenal sebagai seorang ayah yang sangat bertanggung jawab dan sayang pada keluarganya. Karena itu ia selalu berusaha untuk mencukipi kebutuhan keluarganya, sayangnya cara Shiratori untuk mendapatkan uang adalah dengan melakukan pencurian dan perampokan. Bersama komplotanya Shiratori sering membobol rumah orang kaya unntuk mencuri. Sebuah tindakan yang kelak menuntunya pada jeruji besi, serta awal dari kisah sang seniman melarikan diri paling tersohor di Jepang.

Pada tahun 1933, Shiratori akhirnya ditangkap setelah dicurigai terlibat dalam sebuah perampokan dan pembunuhan. Sebuah tuduhan yang selalu di sanggah oleh Shiratori yang mengaku dipaksa mengakui tuduhan pembunuhan yang tak ia lakukan. Karena kasus ini Shiratori kemudian dimasukan ke penjara di Aomori yang memiliki penjagaan ketat.

Di penjara inilah Shiratori mulai memperoleh julukan sebagai seniman melarikan diri. Setelah berhasil melarikan diri dari penjara Aomori, Shiratori juga berhasil melarikan diri dari 3 penjara lain yaitu, penjara Akita, Penjara Saporo dan penjara paling ketat di Jepang yaitu penjara Abashiri.

Prestasi ini membuat Shiratori dikenal di seluruh jepang sebagai maestro membobol penjara. Namun bukan hal itu yang membuat sosok Shiratori spesial dan dianggap sebagai Anti-Hero oleh masyarakat Jepang, melainkan alasan dibalik tiap pelarian yang ia lakukan, serta bagaimana jeniusnya Shiratori dalam merencanakan tiap pelarianya.

Kisah dari sang seniman melarikan diri  Yoshie Shiratori inilah yang kali ini anehdiunia.com bagikan kisahnya dan berikut cerita lengkap dari Yoshie Shiratori..

Pelarian Pertama

Yoshie Shiratori

Tahun 1936, Shiratori yang telah dipenjara selama tiga tahun karena tuduhan pembunuhan yang tak pernah ia akui. Shiratori yang telah merasa jengah dengan perlakuan para sipir penjara yang selalu menyiksanya setiap hari akhirnya memutuskan untuk melarikan diri. Namun penjara Aomori bukanlah tempat yang remeh, penjara ini bahkan dikenal sebagai salah satu yang paling ketat penjagaanya. Namun berkat kecerdikanya Shiratori berhasil menemukan celah, setelah melakukan perhitungan dengan teliti selama tak kurang dari satu bulan. Shiratori menemukan jeda waktu 15 menit antara para petugas patroli malam.

Dengan celah ini, Shiratori memulai aksi pelarianya pada pukul 05.30 pagi, dengan menggunakan sebuah kawat yang ia ambil dari ember kayu yang biasa digunakan oleh para tahanan untuk mandi, Shiratori berhasil membuka pintu selnya. Sahabat anehdidunia.com dengan kawat ini pula Shiratori berhasil membuka seluruh pintu pengaman yang ada di penjara Aomori dan melarikan diri. Tapi rencana Shiratori tak hanya sampai disini, di dalam sel ia juga telah menyiapan sebuah tipuan kecil untuk mengelabui para penjaga. Dengan menggunakan balok kayu yang ia ambil dari lantai, Shiratori membuat dirinya seolah tengah tertidur. Trik inilah yang berhasil mengelabui para petugas patroli dan memberikan waktu bagi Shiratori untuk kabur sejauh mungkin.

Baru pada pagi harinya, saat petugas membangunkan seluruh tahanan, mereka baru menyadari kalau Shiratori telah lenyap dari sel tahananya. Sayangnya hal ini sudah terlambat dan meski alarm penjara dinyalakan, Shiratori sudah lari terlalu jauh untuk dapat ditemukan lagi.

Atau setidaknya itu yang banyak orang pikirkan, karena tiga hari kemudian Shiratori justru tertangkap di sebuah rumah sakit saat sedang mencuri bahan makanan. Setelah tertangkap, Shiratori kemudian di jatuhi hukuman lebih berat dengan vonis hukuman seumur hidup tanpa kunjungan. Dengan hukuman ini Shiratori tak akan bisa lagi melihat istri dan anaknya. Sejak saat itu pula penjagaan untuk Shiratori kian ketat agar Shiratori tak bisa melarikan diri lagi.

Dengan kondisi ini, kisah Shiratori sepertinya akan berakhir, namun anggapan ini justru salah besar, karena kisah Shiratori sebagai seniman melarikan diri, justru baru dimulai...

Pelarian Ke 2

Yoshie Shiratori penjara

Tahun 1942, 6 Tahun telah berlalu setelah pelarian pertama Shiratori, ditengah kesibukan Jepang dalam perang dunia II, Shiratori dipindahkan ke penjara Akita di kota Akita. Di penjara ini Shiratori kembali mendapat perlakuan buruk dari sipir penjara. Perlakuan buruk ini bahkan lebih parah dari sebelumnya dimana selain dipukuli, Shiratori juga dipaksa bekerja seharian penuh dan tidur dilantai beton pada malam harinya. Para sipir di penjara Akita rupanya telah mendengar kabar pelarian Shiratori di penjara sebelumnya dan bermaksud menjadikanya contoh bagi tahanan lain dan memastikan Shiratori tak pernah bisa kabur lagi.

Karena hal ini selama di penjara Akita, Shiratori di tempatkan paa sebuah sel isolasi dengan ukuran hanya 1x1 meter. Sel ini bahkan hanya memiliki dua jendela kecil yang ada di pintu dan atap. Untuk menjaga Shiratori agar tak kabur, para penjaga bahkan memborgor Shiratori selama 24 jam. Dinding pada sel ini juga dibuat dengan lapisan khusus agar tak bisa di panjat.

Satu-satunya orang yang bersikap baik pada Shiratori adalah kepala penjara yang bernama Kobayashi. Selama berada di penjara Akita, Kobayashi tak pernah memukul Shiratori dan bahkan secara rutin mengecek keadaan Shiratori dalam selnya. Hal inilah yang setidaknya membuat Shiratori tak patah semangat dan tetap ingin hidup.

Hingga pada 15 Juni 1942, penjaga yang memeriksa sel Shiratori dikejutkan dengan fakta bahwa yang ia lihat dalam sel itu hanyalah kasur foton dan borgol yang telah terlepas. Sosok Shiratori telah menghilang di tengah malam berbadai dan tak ditemukan jejaknya. Tapi bagaimana Shiratori bisa kabur, rupanya para sipir melakukan kesalahan fatal dengan mengganggap borgol mengekang Shiratori. Tanpa diketahui para sipir, Shiratori rupanya ahli dalam membuka borgol, jadi selama dalam sel selama ini ia bisa membuka borgol dan memakainya lagi. Selain itu Shiratori rupanya juga seorang ahli dalam memanjat dinding.

Selama beberapa bulan Shiratori setiap malam saat para penjaga tak mengawasinya secara rutin Shiratori memanjat dinding selnya, dan sedikit demi sedikit membuat jeruji yang ada di atapnya longgar dan akhirnya lepas. Sahabat anehdidunia.com setelah segala persiapan matang, Shiratori tinggal memilih waktu yang tepat utuk kabur. Dan pada malam 15 Juni, 1942 saat badai datang, Shiratori akhirnya memutuskan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk kabur. Di tengah suara badai Shiratori bisa menyamarkan suara langkah kaki saat melewati atap dan kabur dengan aman.

Setelah pelarian ini jejak Shiratori sebenarnya tak terlacak dan ia nyaris tak bisa ditemukan..kecuali..

Dikhianati

Yoshie Shiratori ditangkap

Tiga bulan setelah pelarianya, secara mengejutkan Shiratori mengunjungi Kobayashi. Mendapat kunjungan ini Kobayashi meski terkejut tetap menyambut Shiratori dan menyuruhnya masuk serta memberikan makanan dan minuman pada Shiratori yang terlihat kelaparan. Kunjungan mengejutkan Shiratori ini rupanya untuk menjelaskan kondisi yang ia alami. Secara terbuka Shiratori mengatakan bahwa alasan ia selalu kabur dari penjara bukanlah karena ia tak rela menjalani masa tahanya, melainkan karena tak tahan dengan perlakuakn sipir yang tak manusiawi. Kepada Kobayashi, ia juga mengatakan kalau ia rela menyerahkan diri asal ia di ijinkan untuk melakukan banding atas kasusnya sekaligus ingin menunjukan betapa tak manusiawinya perlakukan para sipir di penjara Jepang.

Dengan hal ini Shiratori ingin coba mengubah sistem yang rusak ini sekaligus memperoleh kebebasan secara hukum. Bagi Shiratori ini adalah satu-satunya cara agar ia bisa berkumpul dengan anak istrinya lagi. Dan untuk memuluskan rencanaya ini Shiratori membutuhkan bantuan pengaruh Kobayashi sebagai seorang kepala sipir yang memiliki pengaruh. Selain itu Shiratori juga menaruh kepercayaan tinggi pada Kobayashi sebagai satu-satunya sipir yang pernah memperlakukanya dengan baik. Karena itu Shiratori berharap Kobayashi mau membantunya, sayangnya kepercayaan Shiratori justru dikhianati oleh Kobayashi. Saat Shiratori sedang berada di toilet, Kobayashi justru memanggil polisi. Tak lama kemudian, Shiratori kembali ditangkap dan kembali ke penjara.

Sejak saat itu Shiratori memutuskan untuk tak lagi percaya pada aparat hukum. Dan karena usaha pelarianya yang ke dua, pengadilan kemudian menambahkan 3 tahun pada masa tahanan Shiratori yang dulunya 23 tahun menjadi 26 tahun. Sahabat anehdidunia.com mendapat hukuman ini Shiratori hanya bisa pasrah dan memohon untuk di tahan di penjara yang ada di kota Tokyo yang udaranya lebih hangat dengan alasan ia tak kuat dengan udara dingin yang ada di wilayah utara Jepang, tempat 2 penjara dimana Shiratori pernah ditahan sebelumnya . Namun sayangnya permintaan shiratori ini ditolak oleh majelis hakim yang justru mengirim Shiratori ke penjara Abashiri yang ada di Hokaido, wilayah yang ada di ujung utara Jepang. Sebuah penjara yang dikenal sebagai neraka musim dingin, dimana belum pernah ada satu pun narapidana yang bisa lolos.

Pelarian Ke 3

penjara Abashiri

Tahun 1943, setelah dipindahkan ke penjara Abashiri, kehidupan Shiratori benar-benar berubah menjadi neraka. Suhu di penjara Abashiri yang ada di  bawah titik beku bahkan membuat sup miso dan kecap yang menjadi menu sehari-hari para napi, nyaris hampir selalu membeku setiap harinya. Kondisi yang lebih buruk berlaku pada Shiratori, selain selalu dipukuli setiap hari, Shiratori juga dikurung di sel terbuka dengan pakaian minim dan tangan yang selalu terborgol. Perlakuan buruk ini membuat Shiratori akhirnya lepas kendali, suatu hari ditengah amarahnya Shiratori mulai menyerang sipir dan berusaha melarikan diri, sayangnya ia gagal.

Merasa depresi Shiratori kemudian berkata pada penjaga bahwa ia bersumpah akan kabur dari Abashiri, setelah itu ia bahkan menghancurkan borgol yang mengikatnya dengan tangan kosong. Melihat hal ini para petugas mulai menyadari borgol biasa tak akan bisa menghentikan Shiratori. Untuk bisa mengekang shiratori, pihak penjara Abashiri kemudian merancang sebuah borgol khusus untuk tangan dan kaki Shiratori dengan berat mencapai 20 kg untuk tiap borgol. Borgol ini bahkan juga dirancang khusus tanpa lubang kunci dan hanya bisa dilepas oleh 2 pandai besi yang hanya datang sekali selama beberapa minggu, itupun butuh 2 jam lamanya untuk melepas borgolnya. 

Selain borgol ini, sel Shiratori juga dibuat khusus dengan lapisan baja dan tiap lubag jendela yang ada di buat sangat kecil. Selama dalam tahanan ini hidup Shiratori tak ubahnya seperti dalam neraka, karena borgol yang ia pakai, Shiratori nyaris tak bisa bergerak. Bahkan untuk makan ia harus merangkak layaknya anjing dengan jatah makan yang telah dipotong setengah untuk membuat tubuh Shiratori lemah. Satu-satunya kesempatan Shiratori untuk merasa bebas adalah tiap kali pandai besi datang dan melepas borgolnya. Sahabat anehdidunia.com saat inilah Shiratori akhirnya bisa mandi dan membersihkan luka akibat borgol yang telah dipenuhi belatung. Kondisi yang sangat buruk ini secara perlahan telah membuat Shiratori mulai menyerah...atau itu setidaknya yang dipikirkan oleh para sipir di penjara Abashiri.

Setengah tahun kemudian tepatnya saat musim dingin tlah berakhir dan udara mulai menghangat, kekuatan fisik Shiratori mulai kembali. Awalnya tak ada yang aneh, Shiratori yang terlihat sangat lemah nyaris tak melakukan hal yang mencurigakan. Sampai suatu malam di bulan Agustus, seorang sipir yang tengah mengetik dokumen di kantornya mendengar suara aneh mirip langgkah kaki di atas atap. Sipir inipun akhirnya memutuskan untuk memeriksa sel tahanan, sesampainya di sel Shiratori, sipir ini terkejut saat melihat sel yang telah kosong. Dalam sel Shiratori hanya ada baju tahanan yang telah dilipat dengan rapi dan dua borgol yang telah terlepas, sedangkan sosok Shiratori telah lenyap tak berbekas.

Tapi bagaimana Shiratori berhasil lolos, padahal ia diikat dengan borgol yang tak bisa dibuka dan  dikurung dalam sel tak bisa ditembus. Rencana pelarian Shiratori rupanya telah dimulai enam bulan sebelumnya, ditengah segala keterbatasanya Shiratori nyaris atak punya apa-apa untuk bisa kabur dari penjara. Satu-satunya hal yang ia punya adalah waktu dan kesabaran, namun justru inilah senjata rahasia Shiratori untuk bisa kabur dari penjara Abashiri. Setiap hari saat para petugas penjara mengantarkan makanan untuk Shiratori, sebisa mungkin Shiratori menyisakan sedikit dari sup miso yang ada dan secara diam-diam mengoleskanya ke jeruji yang ada di pintu dan juga borgol yang ia pakai. Dengan cara ini Shiratori berusaha untuk memanfaatkan kandungan garam yang ada pada sup miso untuk memicu reaksi korosi pada besi jeruji tahanan dan juga borgol miliknya.

Setelah beberapa bulan teknik untuk mengkorosi besi ini mulai menampakan hasil. Salah satu sekrup yang ada di jeruji besi mulai longgar dan lepas. Dengan menggunakan sekrup ini ia mulai melepas sekrup lain yang ada di jeruji dan menggunakanya untuk melepaskan borgol yang ada di tanganya. Setelah berhasil melepaskan borgolnya Shiratori kemudian mulai merencanakan pelarianya, hanya tinggal ada satu masalah lagi yaitu lubang sel tahanan yang lebih kecil dari tubuhnya. Di sinilah Shiratori menujukan bakat lain yang ia miliki, tanpa banyak diketahui orang Shiratori ternyata memiliki kemampuan untuk melepas sendi-sendi dalam tubuhnya. Dengan kemampuan ini Shiratori akhirnya bisa melewati lubang kecil yang ada di pintu sel tahananya  dan memanjat dinding sebelum akhirnya kabur lewat jendela rusak yang ada di atap penjara.

Shiratori akhirnya menepati janjinya untuk kabur dari Abashiri, setelah mendapati Shiratori tak ada di selnya. Para penjaga awal sempat melakukan pencarian tapi karena merasa Shiratori tak akan bisa bertahan dengan dinginya suhu di utara Hokaido. Mereka berasumsi jika hanya masalah waktu sebelum Shiratori mati kedinginan atau dimakan oleh beruang, jadi mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan pencarian. Dengan kejadian ini Shiratori telah berhasil lolos dari 3 penjara sekaligus ,menjadi satu-satunya orang yang berhasil dari penjara Abashiri.

Masa Isolasi

Ilustrasi tempat isolasi yoshie shiratori

Setelah pelarianya dari penjara Abashiri, kebanyakan orang telah berfikir jika Shiratori telah mati di suatu tempat ditengah dinginya utara Hokaido. Namun anggapan ini ternyata salah besar, karena ternyata Shiratori masih hidup. Setelah kabur dari penjara, secara tak sengaja Shiratori menemukan bekas lubang tambang terbengkalai yang ada ditengah hutan. Shiratori yang tak bisa pulang, karena tahu jika polisi pasti telah menunggunya di rumah, akhirnya memutuskan untuk tinggal di dalam hutan. Selama hampir dua tahun, Shiratori berhasil bertahan dalam hutan dengan tinggal dalam lubang tambang dan memakan biji-bijian, hewan liar seperti kelinci hingga kepiting yang berhasil ia tangkap setelah mengamati cara beruang menangkap ikan.

Saat ini sebenarnya hidup Shiratori sudah terbilang nyaman, namun setelah waktu berlalu rasa ingin tahu Shiratori akan kehidupan diluar hutan mulai muncul. Setelah 2 tahun mengisolasi diri, Shiratori akhirnya memutuskan untuk turun gunung ke perkampungan terdekat. Saat itulah Shiratori terkejut dengan apa yang ia lihat, jalanan dipenuhi dengan tulisan berbahasa Inggris, poster dan bendera Jepang telah hilang dan yang lebih mengejutkan lagi ia melihat banyak gadis Jepang yang bergandengan dengan pria bule. Masih dalam keadaan bingung Shiatori mengambil sebuah koran bekas dan mulai membalik tiap lembarnya. Dari sini ia mengetahui tentang pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, serta kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.

Mendapati kabar ini, Shiratori sadar bahwa ia tak perlu bersembunyi lagi, sistem pemerintahan Jepang yang saat itu telah di ambil alih oleh Amerika membuat tak akan ada lagi yang ingat padanya. Selain itu smua orang yang memburunya kini sudah tak punya pengaruh lagi. Sahabat anehdidunia.com Shiratori pun memutuskan untuk pulang ke Aomori agar bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Setelah berjalan selama 15 hari, Shiratori akhirnya sampai di Saporo, dimana Shiratori merasa sangat kelaparan. Saat itulah ia melihat sebuah ladang tomat, rasa lapar yang sudah tak tertahankan Shiratori akhirnya memutuskan untuk memakan tomat yang ada di ladang.

Sebuah keputusan yang akan Shiratori seumur hidupnya, saat tengah memakan tomat, Shiratori tertangkap basah oleh pemilik ladang. Keduanya kemudian terlibat perkelahian karena pemilik ladang mengira Shiratori sebagai orang yang selalu mencuri di ladangnya. Sayangnya dalam perkelahian ini si pemilik ladang mengalami luka di perut yang akhirnya menewaskanya. Karena hal ini Shiratori kembali terangkap polisi, tak lama setelah ditangkap polisi akhirnya menyadari kalau orang yang baru saja mereka tangkap adalah sang seniman melarikan diri yang sangat terkenal Yoshie Shiratori.

Mendapati hal ini hukuman yang diterima Shiratori kian berat, ia kini harus berhadapan dengan vonis hukuman mati karena 3 pelarianya dari penjara dan kasus pembunuhan yang ia akui hanya untuk membela diri. Pada tahun 1947, Shiratori akhirnya dipindahkan ke penjara Saporo untuk menunggu eksekusi mati..

Namun akankah ini menjadi akhir bagi Shiratori?

Pelarian Ke 4

Ilustrasi pelarian yoshie shiratori

Dengan track record Shiratori yang pernah berhasil kabur dari tiga penjara di Jepang. Pihak lapas Saporo tak mau ambil resiko, mereka menyiapkan tahanan khusus yang merupakan upgrade dari ruang tahanan di penjara Abashiri. Ruang tahanan ini memiliki baja yang lebih kuat dengan lubang jeruji yang tak lebih besar dari kepala Shiratori. Selain itu Shiratori juga mendapatan pengawasan selama 24 jam dari enam sipir bersenjata yang selalu mengawasinya. Para sipir juga secara rutin memeriksa sel tahanan Shiratori saat ia tengah keluar untuk jadwal mandi.

Dengan kondisi ini, Shiratori yang hampir berusia 40 tahun hampir tak punya kesempatan untuk kabur. Shiratori bahkan menunjukan tanda-tanda depresi dengan selalu menatap langit-langit ruang tahananya dengan tatapan yang nanar. Melihat kondisi ini para sipir penjara merasa yakin jika semangat Shiratori telah habis dan ia tak akan kabur. Apalagi selama berada di penjara Saporo, Shiratori telah kehilangan semangatnya. Shiratori mulai sering menghabiskan sebagian waktunya untuk tidur dan menlak bangun meski sipir memanggilnya. Sebuah tindakan yang oleh para sipir dianggap sebagai bentuk keputusasaan Shiratori.

Hanya saja mereka melakukan sebuah kesalahan fatal, karena terlalu yakin pada keamanan sel yang mereka siapkan. Sahabat anehdidunia.com para sipir tak memasang borgol pada tangan Shiratori, sebuah kesalahan fatal yang harus mereka bayar mahal. Setelah beberapa bulan tak menunjukan tindakan yang mencurigakan, di suatu pagi saat sipir memutuskan untuk memeriksa sel Shiratori setelah ia tak merespon panggilan sipir. Namun para sipir dikejutkan dengan apa yang mereka temukan, apa yang ada dibalik selimut bukanlah Shiratori melainkan papan kayu lantai yang ditata agar mirip tubuh manusia, sedangkan Shiratori sudah lenyap tak berbekas.

Tapi bagaimana Shiratori bisa kabur? pada titik inilah kejeniusan Shiratori terbukti, selama ini tingkah Shiratori yang seperti orang depresi ternyata merupakan usaha Shiratori untuk mengalihkan fokus para penjaga. Selama ini ia selalu menatap nanar ke arah atas untuk membuat asumsi bahwa Shiratori akan kabur lewat bagian atas sel seperti 3 pelarian sebelumnya. Dengan cara ini Shiratori berhasil mengelabui para sipir, sambil berpura-pura putus asa dan selalu tidur dalam selnya. Pada masa ini Shiratori ternyata mengali tanah dibawah kasur tempat ia tidur. Sebuah metode kabur dari penjara paling sederhana yang justru diabaikan oleh para sipri di penjara Saporo. Dengan menggunakan mangkuk sup miso selama sebulan lebih Shiratori terus menggali jalur pelarianya. Dan saat waktunya telah tiba, Shiratori kemudian lari dan tak lagi ditemukan. Dengan pelarianya ini Shiratori telah berhasil kabur dari 4 penjara di Jepang.

Akhir Kisah Shiratori

akhir pelarian yoshie shiratori

Setahun setelah pelarianya Shiratori yang telah berusia 40 tahun, mulai merasa lelah hidup dalam pelarian. Pada suatu pagi pada tahun 1948, Shiratori yang sedang beristirahat di sebuah pemukiman yang masih ada di wilayah Saporo, bertemu dengan seorang polisi yang tak sengaja duduk disamping Shiratori untuk merokok. Polisi ini kemudian mulai berbincang-bincang dengan Shiratori yang coba bersikap tenang agar tak memiu kecurigaan polisi tersebut. Sampai sebuah tindakan tak terduga dilakukan oleh polisi itu, secara spontan polisi tersebut menawarkan sebatang rokok pada Shiratori. Sebuah tindakan yang membuat Shiratori tersentuh, terlebih lagi mengingat rokok merupakan barang mewah di Jepang saat itu.

Tindakan polisi ini menawarkan rokok pada Shiratori merasakan kebaikan yang selama ini tak pernah ia rasakan dari aparat hukum yang selalu menyiksanya termasuk pengkhianatan daro kobayashi yang sangat ia percaya. Jadi bagi Shiratori tindakan polisi ini yang memperlakukanya dengan baik dan bahkan menawarkan rokok pada orang yang tak dikenal telah membuka hati Shiratori. Sambil menghisap rokok pemberian polisi tadi, Shiratori kemudian mengatakan nama lengkapnya paa polisi tadi dan mengatakan bahwa dirinya merupakan buron yang telah kabur dari penjara Saporo setahun yang lalu dan juga tiga penjara lainya.

Dengan melakukan pengakuan ini, Shiratori telah siap dengan segala konsekuensi yang ada. Polisi tersebut kemudian menangkap Shiratori yang sama sekali tak melakukan perlawanan. Sahabat anehdidunia.com setelah ditangkap Shiratori kemudian akan menghadapi persidangan lagi, hanya saja kali ini semua berjalan sangat berbeda. Entah karena Shiratori yang menyerahkan diri atau sistem peradilan Jepang yang telah berubah, kali ini para juri dalam pengadilan mau mendengarkan cerita Shiratori dan tak mengabaikan fakta bahwa kematian petani di Saporo sebagai kemungkinan tindakan pembelaan diri. Selain itu selama pelarianya Shiratori tak pernah melukai seorangpun penjaga penjara yang selama ini menyiksanya.

Dengan fakta ini para juri di pengadilan mulai menaruh simpati pada Shiratori dan membatalkan hukuman mati Shiratori dan menggantinya dengan hukuman seumur hidup. Dalam persidangan ini majelis hakim akhirnya mengabulkan permintaan Shiratori untuk di tahan di penjara yang ada di kota Tokyo. Setelah persidangan selesai, Shiratori kemudian di pindahkan ke penjara Fuchu, dimana untuk pertama kali para sipir memberlakukanya dengan baik. Di penjara inilah Shiratori menghabiskan masa tahananya, 14 tahun kemudian pada tahun 1961, Shiratori akhirnya dibebaskan dari penjara setelah menghabiskan masa tahananya. Kali ini setelah sekian lamanya, Shiratori akhirnya benar-benar menjadi orang yang bebas.

Namun meski telah bebas entah kenapa Shiratori tak langsung pulang ke Aomori untuk menemui keluarganya. Baru pada tahun 1973 ia akhirnya pulang ke Aomori untuk menemui putrinya, yang sekaligus merupakan satu-satunya anggota keluarga Shiratori. Dalam pertemuan yang canggung ini, Shiratori tak mengucapkan sepatah katapun, namun terlihat jelas dimatanya sorot kerinduan yang telah lama ia pendam. Shiratori sendiri akhirnya tutup usia pada tahun 1979 dalam perawaan seorang wanita yang selama ini menemani akhir hidup Shiratori.

Karena perjalanan hidupnya yang luar biasa, kini Shiratori dianggap sebagai sosok Anti-Hero bagi masyarakat Jepang, sosoknya bahkan diabadikan menjadi sebuah patung di penjara Abashiri.


Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=oI8trlbCbU8
https://en.wikipedia.org/wiki/Yoshie_Shiratori