Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sisi Gelap Bangunan Publik Yang Jadi Magnet Untuk Ajang Bunuh Diri

Bagi mereka yang sudah putus asa dengan hidupnya, bunuh diri kerap dipilih sebagai jalan pintas supaya bisa segera lepas dari masalah. Metode-metode macam gantung diri hingga memotong urat nadi sendiri adalah sebagian dari metode yang lazim digunakan oleh orang-orang untuk bunuh diri. Namun ada pula yang memilih untuk mengakhiri nyawanya dengan cara pergi ke bangunan pusat keramaian. Berikut ini adalah contoh dari bangunan-bangunan publik yang kerap digunakan untuk bunuh diri.

London Underground

London Underground

London Underground (Bawah Tanah London) adalah sebutan untuk jalur transit kereta bawah tanah yang terletak di London, Inggris. Dikenal dengan sebutan singkat The Tube (Tabung), London Underground sudah beroperasi sebagai jalur transportasi sejak abad ke-19. Sekarang, London Underground menjadi penghubung antara 270 stasiun dan 11 jalur kereta yang panjang totalnya mencapai 402 kilometer.

Namun London Underground juga memiliki sisi gelapnya tersendiri. Sebagai salah satu lokasi paling ramai di Inggris, London Underground bukan hanya didatangi oleh mereka yang ingin bepergian ke tempat lain. London Underground juga menjadi tempat favorit bagi penduduk Inggris yang sudah putus asa untuk mengakhiri hidupnya sendiri.  

Kereta yang sedang melintas kencang menjadi metode favorit yang digunakan oleh orang-orang untuk bunuh diri. Saat ada kereta yang melintas, orang yang bersangkutan akan langsung melompat ke atas rel supaya dirinya tewas seketika akibat dihantam kereta. Dilaporkan setiap pekannya ada saja kasus orang yang melompat ke atas rel di seantero London Underground.

Saking seringnya terjadi gangguan akibat ada orang yang bunuh diri di rel kereta, para pegawai Underground merasa jengkel karena mereka harus sering-sering melakukan pembersihan supaya tidak ada lagi mayat di jalur rel. Adanya mayat di jalur rel juga kerap menimbulkan penundaan bagi kereta yang kebetulan sedang beroperasi di jalur tersebut.

Yang menarik adalah orang-orang yang nekat terjun ke rel Underground ternyata tidak selalu langsung tewas. Dari sekian banyak kasus percobaan bunuh diri di Underground yang terjadi, hanya sekitar 40 persen di antaranya yang pada akhirnya “berhasil” kehilangan nyawanya.

Menara Eiffel

Menara Eiffel

Jika bicara soal kota Paris, maka orang biasanya akan langsung membayangkan suatu kota dengan Menara Eiffel yang menjulang di tengahnya. Menara setinggi 324 meter ini memang begitu termahsyur sehingga mereka yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Paris akan senantiasa menyempatkan diri untuk mampir ke Menara Eiffel. Saat malam tiba, pesona yang dimiliki oleh Menara Eiffel tetap tidak hilang karena lampu-lampu yang meneranginya membuat menara tersebut terlihat kian indah.

Namun Menara Eiffel tidak melulu soal keindahan. Menara ini juga kerap digunakan oleh sejumlah orang untuk bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian. Saking banyaknya orang yang bunuh diri dengan cara terjun dari Menara Eiffel, metode bunuh diri dengan cara tersebut menjadi metode bunuh diri tersering ketiga di Perancis sesudah minum racun dan gantung diri.

Kendati Menara Eiffel nampak memiliki desain yang terbuka, menara ini sebenarnya cukup sulit dipanjat karena menara ini dilengkapi dengan banyak rel dan penghalang. Oleh karena itulah, mereka yang ingin bunuh diri di Menara Eiffel biasanya melakukannya saat menara tersebut sudah ditutup. Namun tidak sedikit pula yang bertindak nekat dengan cara terjun dari Menara Eiffel saat menara tersebut sedang ramai dipadati pengunjung.

Pengelola Menara Eiffel sendiri sudah melakukan aneka tindak pencegahan semisal memasang jaring pengaman di titik-titik yang kerap digunakan untuk bunuh diri. Namun nyatanya tetap saja ada yang nekat terjun hingga kehilangan nyawanya. Saking banyaknya, pengelola Menara Eiffel menolak memberikan data stastistik akurat mengenai jumlah orang yang kehilangan nyawanya di Menara Eiffel.

Jembatan Nusle

Jembatan Nusle

Jembatan Nusle adalah nama dari jembatan besar yang terbentang di kota Praha, Republik Ceko. Dengan tingginya yang menjulang dan dikelilingi oleh rumah-rumah kecil di bawahnya, Jembatan Nusle pun menampilkan pemandangan yang khas sekaligus menenangkan saat dilihat dari kejauhan.

Namun sebagai akibat dari lokasinya yang berada di ketinggian dan ramai dilintasi kendaraan bermotor, Jembatan Nusle juga kerap digunakan oleh warga lokal yang sudah frustrasi untuk bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.

Saking banyaknya orang yang bunuh diri di Jembatan Nusle, warga setempat pun menjuluki jembatan tersebut sebagai “Jembatan Bunuh Diri”. Diperkirakan sebanyak 300 orang tewas akibat bunuh diri di Jembatan Nusle sejak jembatan tersebut pertama kali dibuka untuk umum sekita 40 tahun yang lalu.

Jembatan Golden Gate
Jembatan Golden Gate

Golden Gate yang terletak di kota San Fransisco, AS, menjadi salah satu bangunan paling terkenal di West Coast (sebutan untuk kawasan yang terletak di sepanjang pantai barat AS). Jembatan raksasa ini mudah dikenali dengan adanya sepasang menara tinggi dengan kabel-kabel penghubung di antaranya. Saat malam tiba, lampu yang menerangi Golden Gate membuat jembatan tersebut terlihat indah.

Namun di balik keindahan dan kemegahannya, Golden Gate juga memiliki sisi kelam. Jembatan tersebut kerap digunakan oleh orang-orang untuk bunuh diri. Bahkan jembatan ini disebut-sebut sebagai salah satu bangunan yang paling sering digunakan untuk bunuh diri di seluruh dunia. 

Berdasarkan data yang dirilis pada tahun 2005, ada sekitar 1.200 orang yang pernah kehilangan nyawanya akibat bunuh diri Golden Gate. Jumlah tersebut bisa jadi aslinya lebih tinggi karena ada kasus-kasus bunuh diri di Golden Gate yang luput dari pantauan saksi mata. Dan selama jembatan tersebut masih berdiri, selama itu pula selalu ada kemungkinan bertambahnya jumlah korban.

Untungnya, Golden Gate sendiri bukanlah jembatan yang tidak memiliki keamanan sama sekali. Petugas keamanan dan mobil patroli kerap bersiaga di kawasan tersebut. Saat petugas melihat ada orang yang mencoba bunuh diri, petugas akan menghampiri orang tersebut dan meyakinkannya supaya tidak perlu mengakhiri nyawanya sendiri. 

Jembatan Sungai Yangtze Nanjing

Jembatan Sungai Yangtze Nanjing

Nanjing atau Nanking adalah nama dari sebuah kota besar yang terletak di Cina. Di masa lampau, kota ini pernah digunakan sebagai ibukota negara. Di kota ini pulalah, pernah terjadi peristiwa mengerikan yang dikenal sebagai “Rape of Nanking” (Pemerkosaan Nanking). Dalam peristiwa tersebut, para tentara Jepang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan massal kepada ribuan warga sipil Cina.

Kendati perang sudah lama berlalu, cerita kelam masih tetap datang dari kota tersebut. Di atas Sungai Yangtze yang membelah kota Nanking, terdapat jembatan raksasa yang bernama Jembatan Sungai Yangtze Nanjing. Akibat desainnya yang tinggi tersebut, jembatan itupun kerap digunakan oleh warga lokal untuk bunuh diri.

Sebagai akibat dari banyaknya orang yang bunuh diri di Yangtze Nanjing, jembatan tersebut kini menyandang reputasi sebagai salah satu jembatan paling mematikan di dunia. Dilaporkan ada lebih dari 2.000 orang yang kehilangan nyawanya akibat bunuh diri di jembatan tersebut.

Reputasi memprihatinkan yang dimiliki oleh Yangtze Nanjing lantas mendorong pria lokal yang bernama Chen untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Setiap harinya, pria yang berprofesi sebagai pengelola jembatan tersebut akan memantau jembatan dengan memakai teropong.

Begitu dia memergoki ada orang yang hendak melompat dari jembatan, ia akan mendekati orang tersebut dan memintanya supaya berubah pikiran. Berkat upaya gigihnya tersebut, hingga tahun 2010 ia sudah berhasil menyelamatkan nyawa lebih dari 170 orang.

Sumber :
https://listverse.com/2013/06/04/10-famous-landmarks-that-are-creepy-suicide-magnets/