Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Peristiwa Kecelakaan Kapal Hingga Terbelah Dua

Sejarah pelayaran bisa dibilang sama tuanya dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri. Jika tidak ada kapal, maka manusia tidak akan bisa menyeberangi sungai, danau, maupun laut. Berkat kapal pulalah, manusia bisa mengambil sumber daya alam yang tersedia di dalam laut.

Namun sebaik-baiknya manusia membuat kapal dan menahkodainya, selalu ada peluang kalau kapal tersebut mengalami kecelakaan parah hingga tenggelam atau bahkan terbelah menjadi dua. Berikut ini adalah 5 contoh kecelakaan yang mengakibatkan kapal terbelah menjadi dua.

MOL Comfort (2013)

MOL Comfort
MOL Comfort  via maritime-executve.com

MOL Comfort adalah kapal barang buatan tahun 2008 yang memiliki panjang total 316 meter. Pada tanggal 17 Juni 2013, bagian tengah kapal MOL Comfort tiba-tiba saja retak saat sedang mengangkut peti kontainer sebanyak lebih dari 4.300 buah. 

Peristiwa ini terjadi sekitar 370 km di sebelah selatan pantai Yaman. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Arab Saudi setelah meninggalkan Singapura. Ada 26 orang awak di kapal ini di mana mereka terdiri 14 warga negara Filipina, 11 WN Rusia, dan 1 WN Ukraina. 

Saat kapal akhirnya terbelah menjadi dua, mereka semua terpaksa pergi meninggalkan kapal dengan memakai perahu darurat. Para awak tersebut kemudian diselamatkan oleh kapal berbendera Jerman.

Kendati sudah terbelah, kedua bagian MOL Comfort tetap terapung di lautan. Namun pada tanggal 27 Juni, bagian buritan atau belakang kapal akhirnya tenggelam setelah air masuk ke dalam badan kapal.

Sebelumnya pada tanggal 24 Juni, sebanyak 4 kapal penyelamat tiba di lokasi untuk menarik bagian haluan MOL Comfort ke tempat yang aman. Namun karena sebab yang tidak diketahui, bagian depan MOL Comfort mendadak terbakar pada bulan Juli. 

Haluan kapal MOL Comfort akhirnya benar-benar tenggelam pada tanggal 10 Juli. Hingga sekarang, penyebab mengapa MOL Comfort mendadak terbelah menjadi dua masih belum diketahui secara pasti.

MV Wakashio (2020)

MV Wakashio
MV Wakashio via marineinsight.com

MV Wakashio adalah kapal tanker keluaran tahun 2007 dengan panjang total mencapai hampir 300 meter. Pada tanggal 25 Juli saat sedang berada di sebelah selatan Mauritius (negara pulau di Samudera Hindia), kapal ini menabrak terumbu karang sehingga terjebak di sana.

Kurang dari 2 minggu kemudian, minyak mulai merembes keluar dari badan kapal MV Wakashio. Saat peristiwa ini terjadi, MV Wakashio sedang memuat hampir 4.000 ton minyak. Hanya berselang 4 hari kemudian, sebanyak 1.000 metrik ton minyak sudah bocor dan mencemari perairan setempat.

Karena Maurutius hanyalah negara kecil, pemerintah Mauritius lantas menerapkan status darurat sambil meminta bantuan dunia internasional. Negara-negara seperti Perancis, India, dan Jepang kemudian mengirimkan para tenaga ahli ke Mauritus. Warga dan relawan Mauritius juga beramai-ramai membangun tanggul yang terbuat dari kain dan rambut di tepi pantai.

Tanggal 15 Agustus, kapal MV Wakashio akhirnya terbelah menjadi dua akibat cuaca buruk dan terjangan ombak. Saat terbelah, sebanyak 90 ton minyak diyakini masih ada di dalam badan kapal, sementara ribuan ton lainnya sudah disedot keluar atau terlanjur merembes ke laut lepas. 

Hingga pekan keempat bulan Agustus, MV Wakashio masih terdampar di perairan Mauritius. Pemerintah Mauritius berencana meminta ganti rugi kepada perusahaan Jepang yang menjadi pemilik kapal ini. 

Shahraz (2020)

Shahraz
Shahraz via splash247.com

Shahraz adalah kapal kargo asal Iran yang memiliki panjang total 50 meter dan tinggi 15 meter. Pada tanggal 11 Mei, kapal tersebut bertabrakan dengan kapal Samudra Sakti I yang berasal dari Indonesia. Tabrakan terjadi di dekat Singapura.

Saat peristiwa ini terjadi, Shahraz sedang dalam perjalanan dari Port Klang, Malaysia, menuju Yangshan, Cina. Sementara Samudra Sakti I sedang dalam perjalanan dari Belawan menuju Bayah di Pulau Jawa.

Seusai tabrakan, Samudra Sakti I berlayar menuju pelabuhan di Batam untuk menjalani perbaikan. Nasib kurang beruntung sayangnya harus dialami oleh Shahraz. Kapal tersebut retak di bagian tengah sebelum kemudian terbelah menjadi dua. Akibatnya, kapal tersebut berada dalam kondisi terdampar.

Shahraz merupakan kapal yang dioperasikan oleh badan pelayaran milik pemerintah Iran. Sebelum insiden ini terjadi, kapal tersebut dilaporkan sempat mencoba berlabuh di Singapura, namun ditolak oleh otoritas pelabuhan Singapura. 

Insiden kecelakaan ini sekaligus menjadi pukulan berat bagi sektor pelayaran Iran. Sebabnya adalah akibat sanksi embargo yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Iran, Iran kesulitan melakukan hubungan dagang dan memperbarui kapal-kapalnya.

Leonardo (2017)

Titanic
Leonardo via international.sindonews.com

Mongolia bukanlah negara yang memiliki wilayah laut. Namun bukan berarti Mongolia lantas tidak memiliki kapal sama sekali. Leonardo adalah contoh dari kapal laut yang dioperasikan oleh Mongolia. Kapal buatan tahun 1975 tersebut berfungsi sebagai kapal pengangkut barang.

Nasib kapal yang sudah berusia lebih dari 40 tahun tersebut sayangnya harus berakhir naas. Pada tanggal 27 Agustus, Leonardo dikabarkan mengalami kecelakaan di Laut Hitam. Saat insiden ini terjadi, kapal dengan panjang 114 meter tersebut sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Tuzla di Istanbul untuk menjalani perbaikan.

Karena insiden ini terjadi di perairan Turki, otoritas Turki lantas mengirimkan 8 kapal ke lokasi insiden. Ada 11 awak kapal yang sedang berada di Leonardo saat peristiwa ini terjadi. Mereka semua berhasil dievakuasi dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Kapal penyelamat yang dikirim oleh otoritas Turki juga menarik salah satu bagian kapal yang masih terapung. Bagian kapal lainnya yang sudah tidak bisa diselematkan dibiarkan tenggelam ke dasar Laut Hitam.

Tidak diketahui apa penyebab insiden ini. Namun usia kapal yang sudah terlalu tua diduga menjadi penyebabnya. Saat badan kapal terbelah menjadi, Leonardo sedang berlabuh di dekat pelabuhan Istanbul.

Titanic (1912)

Titanic
Titanic via bali.tribunnews.com

Jika bicara soal insiden tenggelamnya kapal hingga terbelah dua, pasti banyak dari anda yang seketika langsung teringat akan insiden tenggelamnya kapal uap Titanic. Pasalnya insiden ini pernah diangkat dalam film Titanic yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslett. 

Pembuatan Titanic sudah dimulai sejak tahun 1909. Saat kapal megah ini selesai dibangun dan dipamerkan ke publik, sebanyak 100 ribu orang menghadiri peluncuran Titanic. Selain karena kapal ini merupakan kapal pesiar yang besar dan mewah, alasan kenapa Titanic menarik perhatian begitu banyak orang adalah karena pembuatnya mengklaim kalau Titanic tidak bisa tenggelam.

Tanggal 10 April 1912, Titanic melakukan pelayan perdananya dari Inggris menuju Amerika Serikat. Tanggal 14 April, peristiwa naas itu akhirnya terjadi. Titanic bertabrakan dengan gunung es, namun masih tetap bisa melanjutkan pelayaran.

Belakangan diketahui kalau tabrakan tersebut menyebabkan lambung kapal mengalami kebocoran. Air laut pun mulai merembes masuk ke dalam lambung kapal. Hanya berselang 1 jam kemudian, para penumpang kapal berhamburan panik menuju perahu-perahu penyelamat.

Naas bagi mereka, jumlah perahu penyelamat yang tersedia di Titanic tidak cukup untuk mengangkut semua penumpang. Haluan kapal tersebut makin lama naik sebelum kemudian badan kapal Titanic terbelah menjadi dua. Titanic akhirnya tenggelam sepenuhnya pada tanggal 15 April dini hari.

Peristiwa tenggelamnya Titanic merupakan salah satu insiden kapal tenggelam dengan jumlah korban tewas terbanyak. Dari total 2.240 penumpang beserta awak kapal, hanya 706 orang yang berhasil selamat.


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/MOL_Comfort https://en.wikipedia.org/wiki/MV_Wakashio_oil_spill https://www.bbc.com/news/world-africa-53797009 https://www.maritime-executive.com/article/iranian-container-ship-damaged-in-accident-in-indonesia http://www.maritimebulletin.net/2020/05/11/iranian-container-ship-and-indo-bulk-carrier-collision-and-grounding-singapore-strait-video/ https://metro.co.uk/2017/08/27/cargo-ship-suddenly-splits-in-half-right-in-the-middle-of-the-sea-6882350/ https://www.history.com/topics/early-20th-century-us/titanic