Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catatan Sejarah Pemimpin Negara yang Tewas Akibat Dibunuh di Keramaian

Menjadi pemimpin negara sepintas terlihat menyenangkan, namun aslinya juga penuh dengan bahaya. Tidak jarang nyawa sang pemimpin menjadi incaran pihak-pihak yang ingin melengserkannya secara paksa dari kursi tahta. Berikut ini adalah 5 pemimpin negara yang tewas akibat dibunuh saat sedang berada di keramaian.

Anwar Sadat

Anwar Sadat
Anwar Sadat via fineartmerica.com

Anwar Sadat adalah tokoh yang menjabat sebagai presiden ketiga Mesir. Ia diangkat menjadi presiden Mesir sejak tahun 1970 menggantikan Gamal Abdul Nasser yang meninggal dunia pada tahun yang sama.

Menjadi pengganti Nasser sama sekali bukan hal yang mudah. Pasalnya Nasser merupakan tokoh yang amat kharismatik dan memiliki banyak pengikut. Di luar negeri, Nasser juga disegani oleh pemimpin-pemimpin negara lainnya. Bersama dengan Sukarno dan sejumlah presiden negara berkembang lainnya, Nasser mempelopori berdirinya Gerakan Non Blok.

Sebelum menjadi penerus Nasser, Sadat menjabat sebagai wakil presiden Mesir. Sadat naik menjadi presiden baru Mesir saat hubungan antara Mesir dan Israel tengah panas-panasnya. 

Pada tahun 1967, Mesir mengalami kekalahan dalam Perang Enam Hari melawan Israel. Akibatnya, Mesir harus kehilangan sebagian wilayahnya setelah Israel menduduki wilayah Sinai, Mesir Timur.

Begitu Sadat mulai menjabat sebagai presiden, ia berupaya mendapatkan kembali wilayah Sinai dengan segala cara. Maka, Mesir yang dibantu oleh Suriah pun kembali terlibat perang melawan Israel di tahun 1973. 

Tahun 1978, Israel lewat kesepakatan damai setuju untuk mengembalikan wilayah Sinai kepada Mesir. Sebagai gantinya, Mesir tidak akan berperang melawan Israel lagi.

Keputusan Sadat untuk berdamai dengan Israel ternyata tidak disukai oleh sejumlah rakyat Mesir. Akibatnya pada tanggal 6 Oktober 1981, Sadat tewas ditembak saat sedang mengikuti parade militer di Kairo.

Muammar Khadafi

Muammar Khadafi
Muammar Khadafi via liputan6.com

Libya adalah negara Afrika Utara yang berada di sebelah barat Mesir. Selama hampir setengah abad, negara kaya minyak tersebut dipimpin oleh Muammar Khadafi. Tepatnya sejak tahun 1969 hingga saat ajal menjemputnya pada tahun 2011.

Selama memerintah Libya, Khadafi mendapat banyak musuh di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Khadafi dimusuhi oleh mereka yang tidak menyukai gaya pemerintahannya yang menjurus otoriter.

Di luar negeri, Libya memiliki hubungan yang buruk dengan negara-negara Blok Barat karena Khadafi mendanai kelompok-kelompok militan yang oleh Amerika Serikat dan sekutunya dicap sebagai kelompok teroris.

Tahun 2011, Libya terjerumus ke dalam perang saudara. Berkat campur tangan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sekutunya, banyak tank dan pesawat tempur Libya yang hancur akibat menjadi korban serangan udara. 

Hancurnya kendaraan-kendaraan militer Libya menyebabkan pasukan pemberontak berbalik menjadi pihak yang lebih unggul di medan perang. Sadar kalau kekalahan rezimnya hanya tinggal masalah waktu, Khadafi pun mencoba melarikan diri.

Sial bagi Khadafi, saat ia sedang bersembunyi di gorong-gorong kota Sirte, keberadaannya berhasil diketahui oleh anggota pemberontak. Khadafi pun diseret paksa keluar gorong-gorong dan ditembak hingga tewas pada tanggal 20 Oktober 2011. Peristiwa tewasnya Khadafi sempat terekam dalam kamera handphone yang kemudian beredar luar di internet.

Abraham Lincoln

Abraham Lincoln
Abraham Lincoln via inc.com

Masa pemerintahan Abraham Lincoln bisa dianggap sebagai masa pemerintahan paling menentukan dalam sejarah Amerika Serikat. Pasalnya semasa ia menjabat sebagai presiden, sejumlah negara bagian Amerika Serikat di sebelah selatan sempat memerdekakan diri dan membentuk Konfederasi Amerika karena ingin tetap menjalankan sistem perbudakan.

Munculnya Konfederasi Amerika lantas diikuti dengan meletusnya Perang Saudara Amerika. Kendati pada awalnya kewalahan, pasukan Amerika Serikat pada akhirnya berhasil memenangkan perang. Sesudah perang, Konfederasi Amerika dibubarkan dan negara-negara bagian penyusunnya kembali bergabung ke dalam Amerika Serikat.

Berakhirnya Perang Saudara Amerika sayangnya tidak ditanggapi dengan gegap gempita sepenuhnya oleh kubu Amerika Serikat. Pasalnya menjelang berakhirnya perang, Lincoln justru harus tewas dibunuh oleh John Wilkes Booth.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada tanggal 14 April 1865. Pada tanggal tersebut, Lincoln dan istrinya pergi ke Teater Ford di Washington D.C. untuk menonton pentas drama berjudul Sepupu Amerika Kita.

Saat pementasan tengah berlangsung, Booth memasuki ruangan tempat Lincoln menonton pertunjukan dari balkon. Booth lantas mengeluarkan pistolnya dan menembak kepala Lincoln dari arah belakang. Booth juga sempat menusuk pengawal presiden memakai pisau.

Lincoln tewas meninggal keesokan harinya, sementara Booth sendiri berhasil melarikan diri dan kemudian menjadi buronan hingga beberapa hari kemudian. Nasib Booth pada akhirnya tidak berbeda jauh dari Lincoln. Ia tewas ditembak oleh tentara yang mengejarnya pada tanggal 26 April.

Benito Mussolini

Benito Mussolini
Benito Mussolini via idntimes.com

Semasa berlangsungnya Perang Dunia Kedua, Italia merupakan salah satu negara Eropa yang berstatus sebagai sekutu Jerman. Italia sendiri pada waktu itu sedang dipimpin oleh diktator fasis Benito Mussolini,.

Selama memimpin Italia, Mussolini berambisi memperluas wilayah Italia supaya tidak kalah dengan negara-negara Eropa lainnya yang memiliki wilayah jajahan di benua lain. Atas sebab itulah, Italia di bawah Mussolini sempat melakukan invasi militer ke Abyssinia (sekarang Ethiopia).

Saat Perang Dunia Kedua meletus, Mussolini memutuskan untuk ikut ambil bagian dengan cara menginvasi Albania di sebelah timur. Italia juga turut mengirimkan pasukannya untuk membantu Jerman saat Jerman menginvasi wilayah Uni Soviet.

Sepak terjang pasukan Italia semasa Perang Dunia Kedua ternyata tidak bisa dibilang meyakinkan. Akibat mengalami kekalahan demi kekalahan, Mussolini sempat dijebloskan ke dalam penjara oleh tokoh pemerintahan Italia yang lain.

Mussolini berhasil membebaskan diri berkat bantuan Jerman. Namun situasi di medan perang sekarang sudah tidak lagi menguntungkan bagi Jerman dan sekutunya. Saat pasukan Sekutu menginvasi Italia, Mussolini sempat mencoba melarikan diri, namun ia berhasil ditangkap di tengah jalan oleh pasukan komunis Italia.

Mussolini kemudian dieksekusi dengan cara ditembak pada tanggal 28 April 1945. Setelah tewas, tubuh Mussolini yang sudah tidak bernyawa kemudian dibawa ke kota Milan. Di sana, mayatnya dijadikan tontonan publik dengan cara digantung dalam posisi terbalik. 

John F. Kennedy

John F. Kennedy
John F. Kennedy via history.com

John F. Kennedy (JFK) adalah salah satu presiden Amerika Serikat yang paling terkenal. Selain karena ia merupakan satu dari sedikit presiden Amerika Serikat yang menjadi korban pembunuhan, masa pemerintahannya juga terkenal karena hubungan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada waktu itu tengah panas-panasnya.

Buruknya hubungan Amerika Serikat dan Uni Soviet dipicu oleh keberadaan instalasi peluncur roket nuklir di Kuba, negara sekutu Uni Soviet yang terletak tidak jauh dari Kuba. Fenomena ini lantas memicu timbulnya Krisis Misil Kuba yang nyaris saja berujung pada meletusnya perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perang yang ditakutkan akhirnya berhasil dihindari setelah Uni Soviet setuju untuk membongkar instalasi roketnya di Kuba. Namun JFK tidak tahu kalau bahaya yang sebenarnya baru akan menimpa dirinya pada tahun 1963.

Saat JFK sedang menaiki mobil atap terbuka di Dallas, mendadak terdengar suara tembakan. JFK terkena tembakan di kepala dan lehernya! Mobil yang mengangkut JFK lantas bergegas pergi menuju rumah sakit, namun nyawa JFK sudah terlambat untuk diselamatkan. 

JFK dinyatakan tewas pada tanggal 22 November 1963. Lee Harvey Oswald kemudian ditangkap dan dinyatakan sebagai pelaku penembakan ini, namun Oswald mengklaim kalau ia hanya dijadikan kambing hitam. 

Seolah ingin membuat situasi semakin rumit, Oswald sendiri kemudian tewas ditembak dua hari pasca tewasnya JFK. Rumor dan teori konspirasi pun beredar kalau Oswald sengaja dibunuh supaya sosok asli yang menginginkan kematian JFK tidak terungkap.

Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Anwar_Sadat https://en.wikipedia.org/wiki/Muammar_Gaddafi https://en.wikipedia.org/wiki/Assassination_of_Abraham_Lincoln https://en.wikipedia.org/wiki/Benito_Mussolini https://en.wikipedia.org/wiki/John_F._Kennedy https://en.wikipedia.org/wiki/Lee_Harvey_Oswald