Pedang Mematikan yang Bentuknya Tidak Lurus Bahkan Ada yang Melingkar
Jika bicara soal pedang, maka bakal banyak yang membayangkan senjata menyerupai pisau lurus yang ukurannya lebih besar. Namun sejarah menunjukkan kalau selain pedang yang bentuknya lurus, ada pula pedang yang bentuknya melengkung dan bahkan lentur. Berikut ini adalah 5 contoh pedang berbentuk demikian yang pernah muncul dalam sejarah manusia.
Katana
Katana via steempeak.com |
Jepang di masa kini dikenal sebagai negara yang damai. Namun tidak demikian halnya jika kita mundur hingga ke masa berabad-abad silam. Pada masa itu, konflik antar klan dan daerah merupakan hal yang amat sering terjadi.
Supaya bisa memenangkan pertarungan melawan musuhnya, para prajurit Jepang pun memerlukan senjata yang bisa diandalkan. Katana adalah contoh dari senjata tersebut. Katana merupakan pedang khas Jepang yang bentuknya agak melengkung dan biasa dibawa oleh prajurit samurai.
Berbeda dengan anggapan awam, katana bukanlah satu-satunya senjata yang dibawa oleh samurai di medan perang. Dalam perang yang sesungguhnya, para samurai juga melengkapi dirinya dengan panah. Samurai baru mengeluarkan katananya saat perang memasuki tahap pertarungan jarak dekat.
Memasuki abad ke-19, timbul Restorasi Meiji di Jepang. Salah satu dampak dari peristiwa ini adalah dihapusnya kelas samurai beserta hak-hak istimewa yang selama ini mereka miliki, khususnya hak menenteng pedang di tempat umum.
Menghilangnya kelas samurai secara otomatis membuat minat publik Jepang akan pedang semakin menurun sehingga katana sempat terancam benar-benar menghilang akibat tergerus zaman.
Namun memasuki abad ke-20, minat publik akan Jepang justru kembali meningkat. Pasalnya prajurit Jepang pada masa itu diharuskan memiliki pedangnya masing-masing.
Saat militer Jepang dirombak seusai Perang Dunia Kedua, prajurit Jepang tidak lagi diwajibkan memiliki pedang pribadi. Namun katana tetap banyak dicari hingga sekarang sebagai benda koleksi. Peminatnya pun bukan hanya terbatas pada orang-orang Jepang, tetapi juga mereka yang tinggal di luar Jepang.
Kilij
Kilij via deviantart.com |
Bangsa Turki di masa lampau dikenal sebagai bangsa yang tangguh dan gemar berperang. Kesultanan Ottoman adalah contoh dari kedigdayaan bangsa Turki di masa lampau. Pada masa jayanya, wilayah Ottoman mencakup Benua Eropa, Asia, dan Afrika.
Sebagai bangsa yang mahir berperang, sudah barang tentu pasukan Turki pun memerlukan senjata yang kuat. Kilij adalah contoh dari senjata tersebut. Kilij merupakan pedang khas Turki yang memiliki bilah melengkung dan gagang yang bentuknya menyerupai pegangan pistol.
Kilij diketahui sudah ada sejak abad ke-14. Jika dibandingkan dengan pedang melengkung lainnya, kilij memiliki ciri khas berupa bagian tengah hingga ujungnya yang nampak melebar jika dibandingkan dengan bagian pedang lainnya.
Karena kilij terbukti efektif, desain kilij pun kemudian ditiru oleh bangsa-bangsa lain yang pernah terlibat perang melawan bangsa Turki. Bangsa Persia atau Iran contohnya, mereka menciptakan pedang melengkung bernama shamshir yang desainnya nampak seperti kilij. Penggunaan kilij kemudian menyebar hingga ke Mesir dan Asia Tengah.
Setiap kerajaan memiliki masa kejayaan dan kemundurannya. Demikian pula dengan Ottoman. Saat Ottoman mengalami kekalahan demi kekalahan saat berhadapan dengan pasukan Eropa, Ottoman merasa kalau sudah waktunya mereka melakukan modernisasi dengan memakai militer Eropa sebagai patokannya.
Kilij lantas turut menjadi tumbal dari modernisasi ini. Karena pasukan Ottoman lebih suka melengkapi para prajuritnya dengan pedang bergaya Barat, penggunaan kilij pun secara berangsur-angsur ditinggalkan oleh pasukan Ottoman.
Shotel
Shotel via painterest.com |
Bagi mereka yang baru pertama kali melihat shotel, mungkin anda tidak akan mengira kalau benda ini adalah sejenis pedang. Pasalnya tidak seperti pedang pada umumnya yang berbentuk lurus atau agak melengkung, shotel memiliki lengkungan yang bentuknya hampir setengah lingkaran.
Karena bentuknya tersebut, shotel pun bisa disebut sebagai versi pedang dari sabit. Pedang ini merupakan pedang khas Ethiopia. Prajurit pengguna pedang ini dikenal dengan nama shotelai atau hanetay.
Shotel memiliki bentuk demikian sebagai bentuk adaptasi terhadap metode penggunaannya yang unik. Tentara yang menjadi lawan pengguna shotel biasanya dilengkapi dengan pedang dan tameng.
Saat prajurit musuh diserang, maka ia secara refleks akan langsung mengarahkan tamengnya ke arah pengguna shotel untuk menangkis serangan lawannya. Di sinilah bentuk unik shotel menunjukkan kehebatannya.
Karena shotel memiliki bentuk melengkung, pengguna shotel bisa menyelipkan ujung shotelnya ke balik tameng musuh, lalu mengayunkan shotelnya supaya mengenai bagian tubuh lawan.
Selain bisa digunakan untuk melukai prajurit bertameng, shotel juga bisa digunakan untuk menusuk penunggang kuda dan menariknya hingga jatuh. Saat sedang tidak digunakan, shotel akan disimpan dalam sarung pedang khusus yang terbuat dari kulit.
Keris
keris via detiknews.com |
Keris adalah senjata khas Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Keris memiliki bentuk yang beragam, namun salah satu bentuk keris yang paling khas adalah keris yang bagian bilahnya nampak bergelombang. Keris berkelok-kelok macam itu umumnya berasal dari Jawa dan Bali.
Keris digolongkan sebagai sejenis belati karena ukurannya yang relatif pendek. Negara Filipina yang terletak di sebelah utara Indonesia juga memiliki senjata yang bentuknya menyerupai keris, namun ukurannya lebih besar. Kalis adalah nama dari senjata tersebut.
Tidak seperti keris yang berukuran pendek, kalis panjangnya bisa mencapai 66 cm. Kalis memiliki bentuk serupa dengan keris karena senjata ini memang terinspirasi dari keris Jawa. Di luar Filipina, kalis juga digunakan sebagai senjata tradisional oleh penduduk Kalimantan dan Sulawesi.
Fungsi utama kalis adalah untuk menusuk, namun kalis juga bisa digunakan untuk menebas karena senjata ini memiliki jangkauan serang yang cukup jauh. Kalis diyakini memiliki bilah yang bentuknya bergelombang supaya mudah dicabut seusai digunakan untuk menusuk musuh.
Seperti halnya keris, kalis juga memiliki jumlah gelombang yang berbeda-beda antar pedang. Ada kalis yang bilahnya dipenuhi gelombang, namun ada juga kalis yang bentuknya lurus tanpa gelombang layaknya pedang biasa.
Urumi
Urumi via dictio.id |
Dari sekian banyak pedang yang pernah diciptakan oleh manusia, mungkin tidak ada pedang yang lebih aneh dibandingkan urumi. Pasalnya tidak seperti pedang pada umumnya yang memiliki bilah bertekstur kaku, urumi justru memiliki bilah yang lentur layaknya cambuk. Itulah sebabnya urumi kerap disebut sebagai senjata gabungan pedang dan cambuk.
Panjang urumi bisa mencapai lebih dari 1,5 meter. Namun urumi bisa digulung saat sedang tidak dipakai supaya lebih menghemat tempat saat disimpan. Karena urumi panjang sekaligus fleksibel, urumi pun bisa digunakan untuk menyerang banyak musuh sekaligus. Akibatnya, musuh pun jadi merasa ragu saat hendak mengeroyok pengguna urumi.
Karena urumi terbuat dari logam lentur dan memiliki sisi yang tajam, urumi pun memiliki kekuatan serangan yang lebih berbahaya dibandingkan cambuk. Satu urumi bisa memiliki beberapa bilah lentur sekaligus.
Meskipun nampak tidak terkalahkan, urumi juga bisa menjadi senjata makan tuan jika digunakan oleh mereka yang kurang terlatih. Pasalnya bagian lentur urumi bisa mengenai penggunanya sendiri secara tidak sengaja.
Karena alasan itulah, tidak sembarang orang bisa menggunakan urumi. Supaya pengguna urumi lebih leluasa bergerak saat menggunakan senjatanya, kadang-kadang pengguna urumi menggunakan senjatanya dalam kondisi nyaris telanjang dengan hanya mengenakan celana pendek.
referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Kilij https://en.wikipedia.org/wiki/Katana https://en.wikipedia.org/wiki/Shotel https://en.wikipedia.org/wiki/Kalis https://en.wikipedia.org/wiki/Urumi