Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Urutan Ikan-Ikan Tercepat Di Dunia

Berada di bawah laut kecepatan ikan sangat suloit untuk diketahui, namun dengan kemajuan teknologi, laju ikan dapat diukur. Dari sekian banyaknya spesies ikan yang ada, ikan jenis apakah yang dianugrahkan memiliki kecepatan yang paling cepat diantara semua ikan? Berikut akan kami urutkan list ikan tercepat di dunia.

10. Bulan-bulan / Indo-Pacific Tarpon (Megalops cyprinoides) 56 km/jam

Megalops cyprinoides

Ikan Bulan-bulan merupakan ikan berukuran sedang yang penyebarannya cukup luas, mulai dari Australia, Indonesia, hingga ke perairan Jepang. Ikan yang populer di kalangan para pemancing ini memakan ikan kecil dan udang - udangan. Predator rakus ini merupakan satu dari sekian jenis ikan yang mampu hidup di perairan laut dan perairan tawar. Tak heran, jenis ikan yang mampu bermigrasi dari perairan lepas hingga ke muara sungai ini mampu berenang hingga kecepatan 56 km/jam. Ikan yang bermetamorfosis sempurna hanya dalam jangka waktu 10 hari sejak fase larva nya ini pun juga memiliki usia yang relatif panjang, yakni 44 tahun.

9. Ikan Terbang Atlantik / Four Winged Flying Fish) Hirundichthys affinis, 56 km/jam

Four Winged Flying Fish

Ikan terbang atlantik merupakan salah satu ikan komersil bernilai penting di perairan Karibia dan sekitarnya. Ikan yang hidup di perairan lepas ini hidup bergerombol dan memangsa ikan - ikan yang lebih kecil. Namun ukuran ikan ini yang relatif kecil pula (sekitar 20 cm) membuat ikan ini pun juga menjadi sasaran mangsa ikan yang lebih besar. 

Namun nampaknya ikan pemangsa juga akan dibuat kesulitan untuk memakan ikan ini karena kecepatan berenangnya yang dapat mencapai 56 km/jam, ditambah lagi ikan ini mampu mengembangkan keempat siripnya untuk melayang diatas perairan. Membuat ikan ini bukan menjadi mangsa mudah bagi ikan - ikan besar, terutama ikan yang tidak memiliki kecepatan berenang yang lebih tinggi daripada ikan terbang atlantik.

8. Todak / Swordfish (Xiphias gladius) 64 kmh

Swordfish

Ikan Todak atau Ikan Pedang ini mendapatkan namanya dari paruhnya yang panjang menyerupai pedang. Ikan yang lebih aktif di malam hari ini merupakan pemangsa yang memakan ikan - ikan pelagis yang lebih kecil, meski ikan ini juga ditemukan memakan ikan laut dalam, cumi, dan udang - udangan. Ikan ini menggunakan "pedang" nya untuk mengiris ikan yang berukuran sedang agar bisa ia makan dengan sekali lahap, mengingat ikan todak dewasa kehilangan seluruh gigi yang dimilikinya. 

Ikan yang dapat tumbuh hingga 5 meter ini merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi di berbagai belahan dunia. Sedikit yang diketahui tentang hewan pemangsa ikan ini, karena kecepatan berenang hewan ini yang mampu menembus angka 64 km/jam membuatnya cukup sulit untuk dikejar. Namun didapatkan temuan bahwa paus pembunuh dan hiu mako juga memburu ikan todak sebagai mangsa mereka, meskipun beberapa kali juga ditemukan bangkai hiu dengan luka goresan di tubuh mereka, menunjukkan bahwa ikan todak bukanlah mangsa yang mudah untuk diburu.

7. Bandeng Cecurut / Bonefish (Albula vulpes), 64 kmh


Ikan Bandeng Cecurut merupakan ikan migratoris yang bermigrasi dari perairan pesisir hingga ke kawasan rawa - rawa pasang surut. Ikan yang berkelompok kecil ini merupakan ikan pemakan hewan dasar perairan, seperti cacing, kerang, siput, dan udang. Meskipun tidak terlihat se-ganas ikan - ikan pada daftar berikutnya, tidak tangung - tanggung, kecepatan berenang ikan ini mampu menyamai keepatan berenang ikan todak yang mencapai 64 km/jam. Ikan yang berkerabat dengan ikan bulan - bulan ini dapat ditemukan di seluruh perairan tropis dangkal diseluruh dunia.

6. Hiu Biru / Blue Shark (Prionace glauca), 69 kmh

Blue Shark

Hiu Biru merupaka spesies hiu yang dapat ditemukan di seluruh perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, meskipun hiu ini cenderung menyukai perairan yang lebih dingin. Hiu pemigrasi ini merupakan hewan yang bergerak di dalam kawanan, diketahui hiu ini menggunakan kawanannya untuk menggiring dan mengepung gerombolan mangsa yang biasanya terdiri dari ikan pelagis dan cumi - cumi. Ikan ini juga dikenal sebagai pemakan bangkai ikan paus, dan beberapa temuan menunjukkan bahwa ikan ini juga mengkonsumsi burung laut. Hewan yang menjadi mangsa ikan ini patut untuk merasa takut atas kehadiran hiu ini. Sebab, ketika hiu biru sudah mengunci mangsanya, ia akan mengejarnya dengan kecepatan renangnya yang mencapai 69 km/jam. Hiu yang dipercaya mampu hiduphingga 20 tahun ini merupakan hiu vivipar yang mampu melahirkan 25 hingga 100 anak dalam satu siklus.

5. Madidihang / Yellowfin Tuna (Thunnus albacares), 74 kmh

Yellowfin Tuna

Ikan madidihang, atau juga dikenal dengan nama tuna sirip kuning menembus daftar ini untuk mencadi ikan tercepat nomor 5 dengan kecepatan renangnya yang mencapai 74 km/jam. Keluarga ikan tuna memang memiliki kelebihan dibandingkan dengan ikan lainnya, dimana ikan tuna memiliki sistem peredaran darah yang membuat ikan ini hampir berdarah panas. Otot - otot ikan tuna yang lebih hangat membuatnya ikan ini menjadi perenang yang sangat kuat. 

Ikan yang juga merupakan ikan pemigrasi ini bergerak dalam gerombolan besar menjelajahi seluruh perairan pelagis tropis dan subtropis di dunia. Karena sistem peredaran darahnya yang demikian, ikan ini selalu mendiami kolom perairan di atas zona thermoklin, dimana suhu perairan masih hangat. Ikan ini memakan udang pelagis, cumi, dan juga ikan - ikan bergerombol lain yang lebih kecil, seperti teri, sarden, ikan terbang, dan cakalang. Sementara sebagai baliknya, ikan madidihang sendiri dimangsa oleh ikan tenggiri, hiu, ikan berparuh (setuhuk), dan beberapa jenis paus bergigi. Selain itu, di beberapa tempat di Indonesia, madidihang merupakan salah satu komoditas perikanan tangkap yang bernilai ekonomi tinggi.

4. Tuna Sirip Biru Selatan / Southern Bluefin Tuna (Thunnus maccoyii), 76 kmh

Southern Bluefin Tuna

Ikan tuna sirib biru selatan merupakan kerabat dekat ikan madidihang yang hidup di belahan bumi selatan. Ikan yang dapat tumbuh hingga ukuran 2,5 meter dan berat hinga 260 kg ini merupakan perenang ulung yang lebih toleran terhadap kisaran suhu yang lebih besar daripada ikan madidihang karena ikan ini mampu melakukan thermoregulasi, alias hewan ini mampu menyimpan panas di dalam tubuhnya untuk berenang di perairan yang lebih dingin. 

Ikan ini diketahui mampu mengatur suhu tubuhnya hingga lebih hangat 10 derajat Celsius daripada lingkungan disekitarnya, sehingga ikan ini dapat menjelajah kolom perairan yang lebih dalam, dan sesekali berpindah dari perairan tropis menuju perairan subtropis yang dingin untuk mencari makan. Predator yang oportunistik ini memangsa udang pelagis, cumi - cumi, dan ikan kecil layaknya ikan madidihang. Namun, perenang cepat yang mampu berenang hingga 76 km/jam ini dikategorikan sebagai "Critically Endangered" oleh IUCN karena mengahdapi tekanan penangkapan berlebih yang cukup serius.

3. Tenggiri laki / Wahoo (Acanthocybium solandri), 78 kmh

Acanthocybium solandri

Ikan tenggiri laki merupakan ikan yang bernilai ekonomis tinggi karena dianggap menghasilkan daging dengan kualitas yang baik. Ikan ini dikenal oleh para pemancing karena sensasi tarikan yang ditimbulkan dari cara berenangnya yang cepat, yang mampu menembus angka 78 km/jam. Ikan bertubuh torpedo ini mampu tumbuh hingga ukuran 2,5 meter, namun dengan berat tak mencapai 90 kg. Ikan yang cenderung penyendiri ini memakan ikan kecil dan cumi - cumi sebagai makananya. Penyebaran ikan ini meliputi perairan tropis dan sub tropis di penjuru dunia. Kadangkala, orang menyamakan ikan ini dengan ikan barakuda, meskipun keduanya berasal dari keluarga yang berbeda. Barakuda memiliki tubuh yang lebih besar dan sisik yang lebih jelas, sementara dari bentuk ekor, ikan tenggiri laki memiliki bentuk ekor menyerupai huruf V yang melebar, ciri khas dari ikan perenang cepat.

2. Setuhuk Loreng / Striped Marlin (Kajikia audax) 80 kmh

Striped Marlin

Ikan Setuhuk loreng atau ikan marlin loreng merupakan ikan berparuh (billfish) kedua yang masuk kedalam daftar ini. Ikan yang diperjuangkan oleh Santiago, si nelayan tua dalam novel Ernest Hemingway yang berjudul The Old Man and The Sea ini mampu tumbuh hingga ukuran 4 meter dengan berat hingga 190 kg. Predator yang lebih aktif di siang hari ini memburu ikan bergerombol sebagai mangsanya, terutama ikan dari kelompok ikan sarden. Ikan ini diketahui mengandalkan kecepatan berenangnya yang mampu mencapai 80 km/jam untuk mengejar mangsanya dan kemudian melumpuhkannya menggunakan paruhnya. Meninggalkan mangsa yang menjadi targetnya tidak memiliki kesempatan untuk bebas dari kejaran mautnya.

1. Layaran / Sailfish (Istiophorus platypterus) 110 kmh

Sailfish

Ikan layaran merupakan ikan billfish ketiga sekaligus menjadi penutup daftar ini. Sudah tidak diragukan lagi bahwa ikan ini menjadi ikan tercepat diantara ikan-ikan lain yang masih hidup hingga saat ini. Ikan yang mampu menembus rekor kecepatan hingga 110 km/jam ini meninggalkan ikan lain jauh dibelakangnya dalam hal kecepatan berenang (dan bahkan lebih cepat dari kebanyakan perahu nelayan di Indonesia). 

Ikan ini mampu dikenali dari struktur sirip punggungnya yang bisa dikembangkan menyerupai layar kapal. Paruh ikan ini digunakan di dalam perburuannya akan ikan - ikan pelagis yang lebih kecil seperti ikan tuna dan tongkol. Satu hal yang menarik dari ikan ini adalah kebiasaannya untuk mengembangkan layarnya di atas permukaan air, temuan terbaru berupa jaringan pembuluh darah yang besar pada sirip punggunya mengindikasikan bahwa ikan ini menggunakan layarnya untuk memanaskan dan mendinginkan suhu tubuhnya yang ia gunakan sebelum dan sesudah ia melakukan "pengejaran supercepat-nya".