Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Tertawa Berlebih Hingga Berubah Kelamin, Inilah Desa Yang Terkenal Karena Penyakit Aneh!

Berbicara tentang sebuah desa biasanya yang dikemukakan adalah keindahan alamnya atau kebersihan kotanya seperti yang pernah kami buat dalam desa terbersih di dunia yang ternyata membuat heboh media Indonesia karena banyaknya yang mengcopy artikel kami. Berbeda dengan sebelumnya, disini kami akan mengulas desa yang ternyata dikethaui memliki sisi gelap yaitu penyakit aneh yang tidak diketahui sebabnya. Selain mematikan dan mengerikan penyakit penyakit di desa ini tidak diketahui obatnya hingga membuat desa ini menjadi terkenal salah satunya karena penyakit itu sendiri. Berikut desa yang terkenal karena penyakit mengerikan versi anehdidunia.com

Las Salinas


Sahabat anehdidunia.com sebuah desa yang bernama Las Salinas di Republik Dominika, merebak fenomena langka yang mengubah kelamin sejumlah gadisnya menjadi laki-laki saat akan menginjak masa pubertas. Tiap satu dari 90 gadis belia di Las Salinas, Baranoha, Republik Dominika, dikatakan mengalami kelainan genetik langka saat berusia 12 tahun. Gadis-gadis tersebut memang lahir dan sempat tumbuh sebagai orang-orang yang berkelamin perempuan. Namun, ketika menginjak usia 12 tahun, yakni masa pubertas, tumbuh alat kelamin laki-laki pada bagian tubuh si gadis yang awalnya menjadi tempat alat kelamin perempuannya muncul. Gadis-gadis itu kemudian berakhir tumbuh sebagai laki-laki setelah masa pubertas.

Fenomena aneh dan langka ini sudah terjadi sejak generasi-generasi sebelumnya dan merebak di desa tersebut. Bahkan, masyarakat setempat punya sebutan tersendiri untuk gadis-gadis tersebut, yaitu "guevedoces", alias perempuan-perempuan yang tumbuh penis di usia 12 tahun. Fenomena tersebut juga membuat Republik Dominika mengakui tiga kategori jenis kelamin, yakni laki-laki, perempuan, dan pseudohermafrodit (kondisi tubuh berkelamin ganda). Johnny, seorang guevedoce yang sebelumnya sempat dikenal sebagai seorang gadis bernama Felicita, menceritakan pengalaman hidupnya sebelum berubah menjadi seorang laki-laki.

Menurut penelitian, kelainan genetik langka ini disebabkan adanya enzim yang hilang dan menghambat produksi hormon laki-laki secara spesifik saat janin masih dalam kandungan. Hal itu membuat bayi yang seharusnya terlahir sebagai laki-laki malah tampak seperti perempuan. Lantaran alat kelamin laki-lakinya tak muncul seperti yang semestinya. Saat menginjak masa pubertas, alat kelamin laki-lakinya baru muncul atas meningkatnya produksi testosteron. Tak hanya di Republik Dominika, kasus pseudohermafrodit yang serupa juga terjadi di kalangan warga suku Sambia di Papua Nugini. Namun, tak seperti di Republik Dominika yang justru menerima baik fenomena tersebut, di Papua Nugini justru orang-orang yang mengalami itu dikucilkan dan diasingkan karena dianggap aib.

Kalachi


Telah terjadi peristiwa yang ganjil dan misterius, peristiwa aneh yang terjadi di Kalachi, sebuah desa terpencil di Kazakhstan. Orang-orang pada umumnya menganggap bahwa desa itu telah “dikutuk,” karena banyak anak-anak di desa ini sering mengalami kram kaki, kejang-kejang, mati rasa di beberapa bagian tubuh, pusing dan pandangan kabur atau gejala ganjil tertidur selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Desa di Kalachi ini  dihuni sebanyak 1500 warga. Sahabat anehdidunia.com dua tahun lalu, terjadi ledakan di sebuah bangunan pembangkit listrik di sekitar desa ini, pasca insiden itu, sekitar sembilan puluh warga setempat tiba-tiba jatuh sakit, dan sejak itu, terjadi gejala-gejala ganjil seperti yang disebutkan di atas.

Gejala yang dialami mereka itu disebut “Sleepy Hollow,” dan gejala penyakit Sleepy Hollow ini mulai terjadi sejak saat itu. Ba­nyak anak-anak tiba-tiba jatuh pingsan saat berangkat sekolah. Anak-anak sering jatuh pingsan secara tiba-tiba di desa yang dianggap desa terkutuk itu. Sebenarnya, setengah penduduk desa itu memang menderita penyakit kronis. Se­mentara lebih dari 80% anak-anak di sana juga menderita penyakit pada sistem pernapasan, dari hasil penyelidikan terkait disebutkan bahwa udara di sana me­ngandung racun! Namun, Pemerintah setempat menampik kesimpulan tersebut, meskipun beberapa warga desa Berezovka sempat mengungsi sementara ke kawasan tetangga, namun, penyakit misterius itu masih terjadi.

Beberapa dari orangtua yang aneknya menjadi korban epidemik tersebut, menyalahkan bahwa pe­nyakit misterius itu, tak lepas dari limbah beracun pembangkit listrik ladang minyak Karachaganak Petro­leoum (KPO) yang dioperasikan perusahaan Amerika Serikat. Hal ini juga jadi perhatian pemerintah. Namun otoritas Kazakhstan yang pernah menginspeksi lokasi itu, justru menyatakan level polusinya masih dalam kadar aman.

Yangsi


Di sebuah desa yang bernama Yangsi di Beijing, China, para penduduknya  merupakan manusia-manusia bertubuh pendek atau kerdil. Desa tersebut terletak di bagian barat daya, Provinsi Sichuan, China. Ketiika datang ke desa ini, Anda akan merasa seperti dalam dunia dongeng Putri Salju yang dikelilingi para kurcaci bertubuh mungil. Sebanyak 40 persen warga yang tinggal di Yangsi umumnya memiliki tinggi badan hanya 90 sentimeter dan yang paling pendek memiliki tinggi sekitar 60 sentimeter. Dari 80 orang warga yang tinggal di desa ini, 36 diantaranya adalah manusia bertubuh kerdil. Ilmuwan pun masih belum bisa menemukan apa penyebab warga bisa mengalami hal demikian.

Menurut laporan pejabat kabupaten setempat, pada tahun 1951 penyakit aneh ditemukan di desa tersebut dan digambarkan para warganya memiliki kaki pendek. Pada sensus 1985 ditemukan sebanyak 119 kasus serupa terjadi di Desa Yangsi. Penyakit tersebut ternyata tidak berhenti dan menurun pada generasi berikutnya. Sedangkan menurut kisah para tetus desa, mereka pernah mengalami suatu wabah misterius yang mempengaruhi anak usia 5-7 tahun. 

Akibat wabah tersebut para warga berhenti tumbuh dan tetap bertubuh pendek hingga mereka tua, bahkan ada beberapa yang mengalami kecacatan. Warga Yangsi meyakini bahwa ada kekuatan roh jahat seperti kutukan leluhur, legenda memakan kura-kura yang membawa kutukan,  dan feng shui desa yang buruk menyebabkan kesialan mereka. Keadaan yang aneh yang menimpa desa membuat generasi muda di Yangsi pergi karena takut tertular menjadi manusia kerdil. Namun hal tersebut ada baiknya, karena generasi muda tersebut bisa tumbuh tinggi layaknya manusia normal lainnya. 

Okapa


Sahabat anehdidunia.com Okapa merupakan sebuah wilayah di Papua Nugini yang menjadi terkenal karena penyakit kuru. Penyakit aneh ini biasanya dimulai dengan kehilangan koordinasi sehingga membuatnya goyah saat berjalan, lalu diikuti dengan gejala lainnya seperti timbul tremor, sakit kepala, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan serta perubahan suasana hati yang parah. Perubahan suasana hati yang parah ini seperti rasa marah yang secara seketika berubah menjadi serangan tawa yang menakutkan. Tawa seram dan mengganggu ini mendorong orang-orang Fore menyebutnya sebagai penyakit Kuru.

Setelah melakukan banyak penelitian ditemukan orang yang menderita penyakit ini mirip dengan penyakit sapi gila atau Bovine spongiform encephalopathy. Tapi sapi gila ditularkan akibat mengonsumsi otak dan jaringan tulang belakang sapi yang sudah terinfeksi. Sedangkan untuk penyakit Kuru disebabkan oleh mengonsumsi jaringan otak manusia yang terinfeksi oleh prion (protein atau partikel yang menyerang). Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan suku Fore yang kanibal atau mengonsumsi daging manusia. 

Sahabat anehdidunia.com ketika orang dari Suku Fore di Papua Nugini (Papua New Guinea) meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarganya. Daging dari orang yang sudah meninggal ini sangat dihargai sebagai makanan untuk menghormatinya. Tapi bukan berarti suku Fore kanibal atau membunuh sesama manusia, tapi karena kebudayaan proses pemakaman suku Fore. Ketika orang Fore meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarga yang meninggal dari pihak ibu. Perempuan akan mengiris tangan dan kaki, otot strip dari tulang dan mengeluarkan otak serta organ internalnya. Baca selengkapnya tentang penyakit paling langka dan mengerikan

Tanzania


Berbeda dengan yang di atas, Tanzania merupakan sebuah desa di Afrika, yang mayoritas penduduknya berkulit gelap. Tapi ternyata di desa tersebut banyak ditemukan orang-orang yang menderita albino. Albino adalah kelainan genetik karena tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit dan rambut. Penderita albino sangat mudah dikenali. Mereka akan terlihat putih pucat baik mata, kulit maupun rambutnya. Di Tanzania, orang-orang yang menderita albino disana mendapat perlakuan yang memiriskan hati. 

Menurut kepercayaan orang Tanzania, orang penderita albino memiliki kekuatan magis yang keseluruhan tubuhnya bisa dibuat ramuan yang dipercaya sangat manjur sebagai obat berbagai macam penyakit. Inilah yang kemudian banyak sekali penderita albino yang diculik dan dibunuh untuk diperjual-belikan tubuh maupun organnya. Tidak hanya sampai disitu penderitaan yang dialami oleh orang albino di Tanzania. Mereka juga banyak sekali menjadi korban pemerkosaan. Menurut mitos yang berkembang, jika berhubungan badan/seks dengan orang albino dipercaya bisa menyembuhkan penyakit AIDS. 

Melihat kondisi yang membahayakan bagi orang-orang albino inilah kemudian pemerintah Tanzania mendirikan sebuah shelter bagi penderita albino. Di shelter ini mereka dilindungi sehingga bisa hidup aman dan tenang. Mereka pun juga bisa hidup layaknya orang normal pada umumnya. Tapi yang hidup di shelter ini diduga hanya sebagian saja. Masih ada banyak sekali orang-orang albino di luar sana yang keamannya tak terjamin. Biasanya mereka selalu bersembunyi di daerah-daerah terpencil. 

referensi:
http://www.tribunnews.com/internasional/2017/08/08/para-gadis-di-desa-ini-berubah-kelamin-jadi-laki-laki-saat-menginjak-masa-puber
http://harian.analisadaily.com/aneka/news/desa-terkutuk-di-kazakhstan/255640/2016/08/10
https://jadiberita.com/31330/yangsi-desa-berpenghuni-manusia-kerdil.html
http://travel.tribunnews.com/2016/10/02/tanzania-miris-seluruh-warga-di-kampung-ini-penderita-albino-alasannya-buatmu-ngelus-dada