Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertandingan Sepak Bola Yang Terpaksa Dihentikan Akibat Alasan yang Tidak Lazim

Sekuat apa pun manusia melakukan persiapan sebelum menggelar pertandingan sepak bola, tidak jarang takdir berkehendak lain. Hal-hal tidak terduga yang muncul di tengah pertandingan menyebabkan pertandingan harus dihentikan pada saat itu juga. Berikut ini adalah 5 kasus di mana pertandingan sepak bola dihentikan akibat sebab-sebab yang tidak umum.

Dihentikan Gara-Gara 4 Kartu Merah

Dihentikan Gara-Gara 4 Kartu Merah
Dihentikan Gara-Gara 4 Kartu Merah via bolatory.com

Melihat pertandingan dengan 1 atau 2 kartu merah mungkin sudah biasa, namun bagaimana jika pemain yang dikartu merah jumlahnya sampai empat? Hal itulah yang terjadi dalam pertandingan persahabatan antara Portugal melawan Angola pada bulan November 2001.

Tanda-tanda kalau pertandingan bakal berlangsung panas sudah nampak ketika pada menit ke-12, pemain Angola beramai-ramai mengerubungi wasit setelah rekan mereka ada yang dikartu kuning. Hanya berselang 4 menit kemudian, wasit mengeluarkan kartu merah pertamanya kepada pemain Angola.

Kartu merah ternyata baru awalnya karena sesudah itu, ada 2 pemain Angola lainnya yang diusir wasit di babak pertama. Kemudian memasuki menit ke-57, wasit mengeluarkan kartu merah keempatnya untuk Angola.

Memasuki menit ke-67, pemain Angola ada yang terbaring di lapangan akibat cedera. Padahal Angola sudah menghabiskan semua jatah pergantian pemain. Karena peraturan FIFA mengharuskan masing-masing tim untuk memiliki paling sedikit 7 pemain di atas lapangan, pertandingan ini pun terpaksa dihentikan. Saat wasit membubarkan pertandingan, Portugal sedang unggul dengan skor 5-1.

Dihentikan Gara-Gara Ucapan Rasis Wasit

Dihentikan Gara-Gara Ucapan Rasis Wasit
Dihentikan Gara-Gara Ucapan Rasis Wasit via juaranews.com

Jika terjadi peristiwa rasisme di sepak bola, maka biasanya pelakunya tidak jauh-jauh dari oknum pemain atau penonton. Namun dalam peristiwa yang terjadi belum lama ini, ternyata oknum wasit juga bisa melakukan insiden rasisme.

Peristiwa tersebut terjadi dalam pertandingan Liga Champions antara Paris Saint Germain (PSG) melawan Istanbul Baseksehir pada tanggal 9 Desember 2020. Saat pertandingan memasuki menit ke-14, terjadi insiden di pinggir lapangan. Wasit mengeluarkan kartu merah kepada asisten pelatih Baseksehir, Pierre Webo, yang kebetulan berkulit hitam.

Saat wasit berkomunikasi dengan wasit keempat yang bersiaga di pinggir lapangan, wasit keempat tersebut terdengar mengucapkan kata “negru”. Kata dalam bahasa Rumania yang berarti “hitam”. Kebetulan wasit dan wasit keempat dalam pertandingan tersebut memang berasal dari negara Rumania.

Ucapan wasit keempat tadi langsung berbuntut panjang karena para punggawa tim Baseksehir merasa kalau wasit keempat tersebut sudah menggunakan bahasa yang merendahkan orang kulit hitam atau negro. Pemain Baseksehir asal Senegal yang bernama Demba Ba langsung membentak sang wasit keempat.

Tidak lama sesudah itu, para pemain Baseksehir menolak untuk bermain. Karena merasa bersimpati, para pemain PSG juga menolak untuk bermain sehingga pertandingan antara keduanya terpaksa dihentikan. 

Pertandingan antara PSG dengan Baseksehir baru dilanjutkan keesokan harinya dengan wasit dan wasit keempat yang baru. Hasilnya, PSG berhasil memenangkan pertandingan dengan skor telak 5-1. 

Sang wasit keempat sudah meminta maaf seusai insiden, namun UEFA menyatakan akan tetap menjatuhkan hukuman jika wasit keempat tersebut terbukti memang menggunakan ucapan bernada rasial.

Dihentikan Gara-Gara Drone

pertandingan bola Dihentikan Gara-Gara Drone
pertandingan bola Dihentikan Gara-Gara Drone via indosport.com

Albania dan Serbia adalah 2 negara di Semenanjung Balkan yang hubungannya bak kucing dan anjing. Masalah sengketa Kosovo menjadi penyebabnya. Kosovo merupakan wilayah berpenduduk mayoritas suku bangsa Albania yang memproklamasikan dirinya sebagai negara merdeka pada tahun 2008, namun proklamasi tersebut tidak diakui oleh Serbia selaku negara pemilik lamanya.

Masalah Kosovo pada akhirnya turut merambat ke lapangan hijau. Saat timnas Serbia menjamu Albania pada tanggal 14 Oktober 2014, pertandingan sempat beberapa kali dihentikan akibat ulah suporter tuan rumah yang melemparkan benda-benda ke dalam lapangan.

Memasuki menit ke-42, sebuah drone yang membawa spanduk bergambar peta dan bendera Albania nampak terbang rendah di atas lapangan. Spanduk tersebut langsung menyulut amarah orang-orang Serbia di stadion karena menampilkan wilayah Kosovo sebagai bagian dari wilayah Albania.

Saat pemain Serbia mengambil paksa bendera tersebut, pemain Albania langsung mendekati pemain Serbia tadi dan merampas spanduk yang dibawanya. Mendadak, ada suporter Serbia yang berlari memasuki lapangan dan menyerang pemain Albania yang sedang membawa spanduk. 

Kerusuhan besar pun langsung pecah di dalam stadion. Karena pertandingan dianggap sudah tidak mungkin lagi untuk dilanjutkan, wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan. 

Seusai pertandingan, Albania dinyatakan sebagai pemenang pertandingan ini dengan skor 3-0 karena sebagai tuan rumah, Serbia dianggap tidak bisa mengendalikan perilaku suporternya sendiri. Serbia juga diharuskan menggelar 2 pertandingan kandang berikutnya tanpa dihadiri oleh penonton.

Dihentikan Gara-Gara Ada yang Membawa Pistol

Dihentikan Gara-Gara Ada yang Membawa Pistol
Dihentikan Gara-Gara Ada yang Membawa Pistol via bbc.com

Sepak bola seharusnya bebas dari segala macam aksi kekerasan yang tidak ada hubungannya dengan pertandingan. Meskipun begitu, tidak jarang timbul kerusuhan dalam pertandingan karena ada penonton atau anggota tim yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Bahkan ada yang sampai nekat mengeluarkan senjata untuk melampiaskan kekesalannya.

Peristiwa macam itu pernah terjadi pada bulan Maret 2018, tepatnya dalam pertandingan Liga Yunani antara PAOK melawan AEK. Semuanya bermula ketika menjelang berakhirnya pertandingan, pemain PAOK berhasil mencetak gol. Namun wasit langsung menganulir gol tersebut dengan alasan pemain PAOK berada dalam posisi offside.

Presiden PAOK, Ivan Savvidis, ternyata tidak bisa menerima keputusan tersebut. Maka, ia pun nekat memasuki lapangan pertandingan dengan pistol melekat di pinggangnya. Insiden tersebut untungnya tidak sampai berkembang menjadi peristiwa yang lebih buruk. Namun akibat gangguan yang tak diduga ini, wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan daripada melanjutkannya sampai akhir.

Seusai pertandingan, Savvidis dilarang memasuki stadion selama 3 tahun oleh federasi sepak bola Yunani. Sementara AEK selaku lawan PAOK dalam pertandingan kontroversial tersebut dinyatakan menang dengan skor 3-0. Sudah jatuh tertimpa tangga, PAOK juga menerima hukuman pengurangan 3 poin dan denda 63.000 euro.

Dihentikan Gara-Gara Kebakaran Stadion

Dihentikan Gara-Gara Kebakaran Stadion
Dihentikan Gara-Gara Kebakaran Stadion via medcom.id

Tanggal 11 Mei 1985 bakal selalu diingat sebagai hari paling kelam dalam sejarah Bradford, klub asal Inggris. Pasalnya pada tanggal tersebut, Valley Parade yang menjadi stadion kandanag Bradford mengalami kebakaran hebat di tengah-tengah berlangsungnya pertandingan melawan Lincoln City.

Tidak ada yang menduga kalau peristiwa tragis bakal terjadi di hari tersebut. Pasalnya Bradford masih dalam suasana penuh kegembiraan karena baru saja memastikan diri bakal promosi ke divisi kedua Liga Inggris.

Menjelang berakhirnya babak pertama, seorang penonton tanpa sengaja menjatuhkan puntung rokok yang masih menyala. Kobaran api kecil kemudiana terlihat muncul di tribun stadion tak lama kemudian. 

Saat nyala api semakin membesar, polisi pun langsung bergegas mengevakuasi penonton sambil mencoba memadamkan api. Namun karena Valley Parade merupakan stadion tua yang bangku penontonnya masih menggunakan bahan kayu mudah terbakar, api tersebut langsung menjalar ke seluruh bagian tribun dan atap penonton hanya dalam rentang waktu 5 menit. Angin yang tengah bertiup kencang hanya membuat api semakin mudah menyebar.

Akibat insiden ini, sebanyak 56 orang menjadi korban tewas. Valley Parade terpaksa dibangun ulang dan baru dibuka kembali untuk umum pada akhir tahun 1986. Untuk mencegah insiden serupa terulang di kemudian hari, otoritas sepak bola Inggris melarang penggunaan kursi berbahan kayu untuk mengganti kursi penonton yang sudah usang.

Sumber :

https://www.theguardian.com/football/2001/nov/15/newsstory.sport13 https://en.wikipedia.org/wiki/Serbia_v_Albania_(UEFA_Euro_2016_qualifying) https://en.wikipedia.org/wiki/Bradford_City_stadium_fire https://www.bbc.com/sport/football/55219529 https://www.bbc.com/sport/football/43583648 https://www.en24news.com/sport/en/2020/12/uefa-investigation-despite-apologies-fourth-official-after-racism-riot-football.html