Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Legenda Bandit Yang Dianggap Pahlawan Rakyat Jelata

Bandit penjahat jadi pahlawan rakyat ini begitu menggerkan di negaranya masing-masing. Salah satunya adalah Phoolan Devi, wanita asal India yang membatai 22 laki-laki dengan kejam untuk balas dendam atas perkosaan terhadap dirinya. Dikemudian hari, Phoolan Devi menjadi anggota parlemen India dan berjuang untuk menegakkan keadilan rakyat tertindas. Kisah yg tak kalah dramatis adalah Pancho Villa dari Meksiko yang terkenal sebagai pembunuh, penyamun, kemudian menjadi tokoh revolusioner. Sayangnya, para bandit itu mati muda dengan cara mengenaskan. Salah satunya adalah Ishikawa Goemon, tokoh bandit dari Jepang, yg tewas direbus hidup-hidup setelah gagal dalam percobaan pembunuhan terhadap seorang berpengaruh di negeri itu.

Phoolan Devi

 http://4.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0FlUuFuI/AAAAAAAABAU/-gSPxbnIcZI/s640/01.jpg

Phoolan Devi adalah preman perempuan terkenal dari India yang lebih dikenal dengan julukan Ratu Bandit. Selain menjadi seorang bandit, Devi juga berprofesi sebagai seorang politisi. Devi bertanggung jawab atas pembunuhan 22 warga desa yang diisi oleh masyarakat kasta atas pada tahun 1981.Walaupun begitu, sebagian masyarakat miskin India meyakini bahwa apa ayng dilakukan Devi adalah bentuk pencarian keadilan bagi kaum perempuan, terutama bagi mereka yang berada di kasta terendah. Tapi argumen tersebut ditentang oleh Pemerintah India. Walaupun bertanggung jawab atas puluhan nyawa, Devi tetap mendapatkan simpati dari masyarakat dan menjadi anggota perwakilan rakyat dari Partai Samajwadi.

Devi lahir di desa kecil Gura Ka Purwa, di Uttar Pradesh. Sejak kecil, Devi telah melalui masa yang sulit. Di usia sebelas tahun, dia sudah harus dinikahkan karena tuntutan keluarga. Sepanjang pernikahannya tersebut, Devi merasa telah diperkosa dan dianiaya oleh suaminya sendiri. Pada tahun 1977, ia dikembalikan rumah orang tuanya  karena dianggap gagal sebagai seorang istri. Atas kondisi tersebut, Devi dianggap masyarakat sekitar sebagai orang buangan. Sepupunya, Mayadin juga menuduhnya mencuri tanah yang seharusnya dia miliki. Pada tahun 1979, Mayadin memenjarakan Devi atas tuduhan pencurian barang-barang dari rumahnya. Atas penangkapan tersebut, Devi mendapatkan tindak pemerkosaan dan penyiksaan dari polisi setempat. Ketika dibebaskan dari penjara beberapa hari kemudian, dia semakin dijauhi oleh desa dan keluarganya.

Kisah sial Devi terus berlanjut saat dia kembali diperkosa oleh salah satu pemimpin geng di kotanya, yaitu Babu Gujjar. Akan tetapi, pemerkosaan itu gagal dilakukan setelah Devi dilindungi oleh Vikram Mallah, kepala geng yang berasal dari kasta Phoolan. Setelah peristiwa tersebut, Devi menikah dan Mallah dan dijadikan istri kedua. Mallah juga membalaskan dendam Devi dengan membantai mantai suami Devi. Selama pernikahannya, Devi diajarkan bagaimana cara menggunakan senjata dan berpartisipasi dalam kegiatan geng di Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh. Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan pencurian terhadap orang-orang kaya dan meminta tebusan terhadap orang-orang yang diculik.

Tragedi terjadi saat lawan geng Mallah, kelompok Geng Ram dari masyarakat kasta atas menyerang tempat persembunyiannya. Dalam penyerangan tersebut, Mallah berhasil dibunuh, sedangkan Devi berhasil diculik. Selama penculikan tersebut, Devi disiksa dan diperkosa oleh beberapa pria dari Geng Ram. Akhirnya, Devi berhasil kabur dari penculikannya setelah tiga minggu. Untuk membalaskan dendam suaminya, Devi mengumpulkan kembali seluruh anggota geng Mallah dan melakukan serangkaian perampokan dengan kekerasa di daerah kelompok masyarakat kasta tinggi.

Pada tanggal 14 Februari 1981, Devi kembali ke Desa Behmai, tempat dimana ia diculik dan diperkosa. Devi melakukan balas dendam terhadap anggota geng Rham. Dalam serangan tersebut, kelompok geng yang dipimpin Devi membunuh 20 orang, termasuk masyarakat desa. Pembantaian tersebut membuat polisi melakukan pencarian besar-besaran dan pemerintah mengutuk keras aksi tersebut. Akan tetapi sebaliknya, Devi mendapatkan dukungan positif dari masyarkaat Uttar Pradesh. Boneka-boneka yang mirip dengan Devi dijual di berbagai toko di kota. Meda-media juga memberikan pemberitaan dengan nada positif terhadap aksi Devi.

Setelah dua tahun menjadi buron, akhirnya Devi menyerahkan diri dengan alasan kondisi kesehatan yang memburuk dan sebagian besar anggota gengnya sudah mati. Devi didakwa dengan 48 kejahatan, termasuk 30 kali penculikan. Persidangannya ditunda selama 11 tahun untuk proses pengobatan yang ia jalani, yaitu kista ovarium. Karena kondisi kesehatannya, akhirnya dibebaskan bersyarat pada tahun 1994. Pada tahun 1996, ia mencalonkan diri dalam pemilihan anggota palemen Lok Sabha mewakili Partai Samajwadi dengan platform membantu orang miskin dan tertinda. Devi berhasil meraih suara rakyat dan menjadi seorang anggota parlemen. Pada tahun 2001, Devi ditemukan tewas tertembak mati oleh tiga pria bersenjata di Delhi. Pembunuh Devi bernama Sher Singh. Motif pembunuhan tersebut adalah pembalasan dendam atas pembantaian yang ia lakukan di Behmai.

Pancho Villa

 http://1.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0F-POeUI/AAAAAAAABAc/kvciCMIK0go/s400/02.jpg

Lahir pada 5 Juni 1878 di San Juan del Rio, di negara bagian Durango, Meksiko, Pancho Villa memiliki nama asli Doroteo Arango. Kedua orangtuanya bekerja di sebuah pertanian. Namun saat Villa masih berusia 15 tahun, sang ayah meninggal dunia. Villa pun sudah harus menanggung tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Merasa bertanggung jawab sebagai pelindung keluarga di usainya yang masih belia, Villa mengambil keputusan dengan emosional dan tanpa berpikir panjang.

Saat ada seseorang yang melecehkan salah satu saudara perempuannya, Villa membalas dengan menembak pelaku hingga tewas. Dia pun menjadi buronan dan memutuskan untuk melarikan diri. Sejak tahun 1894, saat insiden penembakan itu terjadi, Villa bersembunyi dan tanpa sadar enam tahun sudah dilaluinya dengan kabur ke daerah pegunungan. Selama dalam pelarian itulah, Villa bergabung dengan para buronan lainnya dan membentuk kelompok bandit. Pada masa-masa pelarian itulah, Villa mengganti namanya dari nama asli Doroteo Arango. Di tahun-tahun akhir 1890-an, diketahui Villa sempat bekerja di sebuah pertambangan di Chihuahua. Namun tak lama kemudian, Villa menambah daftar tindakan kriminalnya dengan melakukan perampokan bank dan orang-orang kaya. Bergabung dengan Pemberontak Di tengah masa-masa pelariannya di tahun 1910-an, Pancho Villa merasa tergerak dengan gerakan pemberontakan yang dilancarkan Fransisco Madero melawan pemimpin diktator Porfirio Diaz. Pada tahun 1911, kelompok pemberontak yang dipimpin Madero sukses memenangkan pertempuran di Ciudad Juarez dan berhasil menggulingkan pemerintahan Diaz. Madero kemudian menjabat sebagai presiden Meksiko menggantikan Diaz. Sementara Villa, atas jasanya dalam pemberontakan, diangkat menjadi kolonel

Namun pemerintahan yang dibentuk melalui jalur pemberontakan tersebut tidak bertahan lama. Hanya berselang satu tahun kemudian, giliran pemerintahan Madero yang diancam pemberontakan. Pemimpin pemberontakan pada 1912 tersebut adalah Pascual Orozco yang sebelumnya merupakan rekan Madero. Tetapi dia merasa kecewa dengan pemerintahan Madero sehingga memutuskan memberontak. Kali ini, Villa bersama Jenderal Victoriano Huerta berpihak pada pemerintah dan mampu menggagalkan pemberontakan Orozco. Namun setelahnya, Huerta berbalik melawan pemerintah dan membunuh Madero pada Februari 1913.

Dengan Huerta yang menjabat posisi presiden, Villa membangun kerja sama dengan rekannya di masa lalu, yakni Emiliano Zapata dan Venustiano Carranza, untuk menggulingkan presiden baru. Berbekal pengalaman sebagai pemimpin revolusi dan terlibat dalam sejumlah pertempuran, Villa memimpin pasukan militer Meksiko di utara selama masa pemberontakan. Pasukan yang dipimpin Villa kemudian dikenal dengan nama Pasukan Divisi Utara. Mereka banyak melakukan pertempuran melawan pasukan rezim Huerta di wilayah perbatasan utara. Masa-masa pemberontakan yang dipimpin Villa itu turut menarik perhatian negara barat, terutama AS yang kemudian mengabadikannya dalam foto dan pemberitaan. Villa, yang sebelumnya sempat dikenal sebagai bandit dan dalam pelarian, ternyata menyambut baik niat negara barat yang ingin mengabadikan momen perjuangannya.

Bahkan, sebuah perusahaan perfilman Hollywood, pada 1913 mencapai kesepakatan dengan Villa untuk merekam jalannya pertempuran. Pada 1914, pemberontakan Villa dan pasukannya berhasil menggulingkan Huerta dan Carranza diangkat sebagai presiden. Revolusi di Meksiko belum berakhir sampai di sini karena sekali lagi terjadi pemberontakan setelah banyak pihak yang tak puas dengan kepemimpinan Carranza. Villa kembali bekerja sama dengan Zapata dan didukung AS di bawah Presiden Woodrow Wilson berusaha menggulingkan Carranza. Namun setelah Carranza memutuskan membawa Meksiko yang lebih demokratis, AS menarik dukungannya terhadap pemberontakan Villa. Merasa kecewa dengan AS, Villa mengalihkan sasarannya pada warga Amerika. Pada Januari 1916, Villa menculik dan membunuh 18 warga AS. Bulan Maret, dia bahkan melakukan serangan ke sebuah kota kecil di Columbus, New Mexico dan menewaskan 19 orang lainnya.

Aksi yang dilancarkan kelompok Villa memicu kemarahan AS yang kemudian memerintahkan penangkapan terhadap pejuang revolusi itu. 

Dengan dukungan dari Presiden Carranza, upaya pencarian terhadap Villa hingga tahun 1919 belum membuahkan hasil. Sebaliknya, Carranza justru terbunuh pada 1920. Menjabat sebagai Presiden Meksiko selanjutnya adalah Adolfo De la Huerta yang kemudian menawarkan Villa untuk menghentikan perlawanan dan akan diampuni. Villa setuju dan akhirnya pensiun sebagai pejuang revolusi pada 1920. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 20 Juli 1923, di Parral, Meksiko, Villa terbunuh dalam baku tembak di tengah perjalanan kembali ke rumahnya


Lampião 

http://2.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0GMrqAFI/AAAAAAAABAk/bmtbo2PY13Q/s400/03.jpg

Dia dikenal sebagai bandit yang tak segan-segan melakukan perbuatan sadis pada korbannya. Termasuk mencungkil bola mata musuhnya hingga keluar. Lampião adalah nama popular bagi “Kapten” Virgulino Ferreira da Silva, pemimpin gerombolan Cangaço yang paling terkenal. Dia dan gerombolannya dicap sebagai perusuh dan merupakan buronan yang paling dicari seantero negeri. Kelompok ini melakukan terror terhadap penguasa dan musuh musuhnya sekitar 1920-an sampai 1930-an. 

Virgulino dilahirkan pada 1897 di negara bagian Timurlaut Pernambuco, salah satu daerah paling miskin di Brasil. Polisi mencarinya bahkan hingga kerumah orangtuanya. Tidak menemukan yg dicari, ayah Virgulino jadi sasaran, akhirnya tewas mengenaskan. Dikemudian hari pihak kepolisian mengakui aib ini, dan menyatakan penyesalannya atas peristiwa itu. Pada usia 25 tahun, Virgulino menjadi penyamun dengan sebutan Lampião. Ia menjadi momok menakutkan bagi musuh-musuhnya juga pemerintah masa itu. Tak tanggung-tanggung, dia membantai para polisi juga tentara. Selama 15 tahun malang melintang, Virgulino selalu menjadi berita utama dari media massa saat itu. Namanya juga perbuatannya selalu menghias Koran-koran seluruh Brasil.

Dia juga dikenal sebagai pribadi yg unik dan penuh kejutan. Bagaimana tidak, sebagai buronan dia selalu dikejar-kejar polisi dan tentara, tapi berhasil lolos. Anehnya, setiap kali hasil wawancaranya dengan wartawan juga foto2nya muncul di Koran. Dia memang tak kenal takut bahkan kelewat berani. Bukannya bersembunyi malah sengaja mempublikasi dirinya di Koran-koran, seolah meledek para pemburunya. Gerombolannya berjumlah 40 orang, namun sukses melawan 200 polisi yang mengepungnya. Sungguh luar biasa!

Billy the Kid 

http://3.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0GOi7DgI/AAAAAAAABAs/VqUQitZK5hs/s400/04.jpg

Billy the Kid memang mempunyai’’nyali luarbiasa’’saat ia berumur 12 tahun sudah hampir membunuh seseorang,ia menusuk pria tersebut karena dianggapnya telah menghina ibunya,4 tahun kemudian saat ia berusia 16 tahun sudah menghilangkan 3 nyawa orang lain dan mencuri barang bawaan orang tersebut.

Semakin usianya menginjak dewasa sifat liarnya juga semakin menjadi jadi pada tahun 1877,ia sudah beberapa kali menghilangkan nyawa orang lain,apalagi si Bonney membentuk sebuah gerombolan atau ‘’gang’’kerjaan gerombolan ini suka berperang,dan bila order perang lagi sepi si Bonney.cs kembali bermain judi .

Rupanya sepak terjang ini sudah tercium oleh petugas hukum dan membuat geram ‘’sheriff’’kepala Polisi setempat yang bernama Pat Garrett maka terjadilah perburuan hingga achirnya tahun 1881 si Bonney tertangkap dan di jatuhi hukuman gantung.

Si Bonney dapat meloloskan diri dan Pat Garrett kembali melakukan pencarian dan 2 bulan kemudian dapat di ketahuinya persembunyiannya,lalu Polisi setempat pimpinan Pat Garrett melakukan penggrebekan terjadilah baku tembak dan berachir tewasnya si Billy the Kid alias William Bonney,menurut catatan Polisi setempat kurang lebih 21 orang yang diketahui telah tewas dibunuh oleh si Bonney ini .

Sisi putih dari karakter Bonney,ia seorang penggembira selalu murah senyum berpembawaan tenang dan di kalangan sebagian wanita saat itu ia dianggap terkadang sebagai pelindung dari para lelaki yang memperlakukan wanita dengan kejam,Bonney tak segan menyiksa,melukai bahkan membunuh seseorang bila di depan matanya terjadi kekerasan pada kaum wanita,namun sebagian orang lagi mengatakan si Bonney[Billy the Kid] adalah seorang pembunuh yang tak kenal belas kasihan.

Namun jika kita melihat dari sisi Psikologis bisa saja ada benarnya kalau Billy the Kid sangat membela kaum wanita yang di aniaya karena  ‘’rekam jejak memory otak’’nya saat ia berumur 12 tahun hampir membunuh seseorang gara gara ibunya di lecehkan dan dihinakan seseorang,nah kejadian ini sangat membekas pada memory ingatannya kemudian timbul kebencian pada seseorang kalau berlaku kejam dengan kaum wanita dan rasa ingin membela  secara otomatis timbul, lalu berachir dengan tindakan  karena ia merasa mampu melakukan hal tersebut walau melanggar hukum

Salvatore Giuliano Robin Hood Sisilian

http://2.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0GT-B09I/AAAAAAAABA0/G45laz6Nfek/s400/05.jpg

Salvatore Giuliano (1922 – 1950) sering dibandingkan dengan legenda Robin Hood. Salvatore Giuliano adalah seorang petani Sisilia, ia menjadi terkenal karena tindakannya merampok orang kaya dan membagikannya pada warga miskin. Di mata penguasa, Salvatore adalah seorang bandit yg harus dibasmi, tapi di mata rakyat dia adalah seorang yang penuh belas kasih. Ia menjadi salah satu legenda yang tetap dikenang semua orang Sisilia. Salvatore juga terlibat dalam gerakan kemerdekaan Sisilia. Dia aktif memperjuangkan kemerdekaan pulau itu dari pemerintahan Italia. Aksi-aksinya menjadi perhatian media di seluruh. Ketampanannya juga yang membuat tampang dan wajahnya kerap menghiasi media massa, termasuk majalah Time. Ia dilahirkan pada tanggal 16 November 1922 di bagian barat Sisilia, yakni daerah pegunungan desa Montelepre . Dia merupakan generasi terakhir dari kelompok bandit Sicily, namun tidak ada hubungannya dengan kelompok mafiosso. Mereka berkembang dan uniknya, meski kerap berbuat criminal, namun rakyat miskin mencintai mereka. Karena gerombolan bandit ini tidak menjarah dan menyakiti kaum miskin, sebaliknya mereka justru membantu kaum papa. Tak jarang kelompok ini membagi-bagikan hasil jarahannya kepada kaum miskin.

Karenanya kenangan akan kemuliaan hati kelompok bandit gunung ini tetap hidup hingga kini. Kisah-kisah mulia terus berkembang dari generasi ke generasi. Bahkan hingga hari ini. Kalau suatu ketika anda berkesempatan berkunjung ke desa-desa di kawasan ini, maka tak perlu heran, kalau menemukan kaum tua-tua desa masih suka memuju-muji mereka. Meski berasal dari kaum miskin, Salvatore giat belajar. Dia adalah anak yang cerdas, yang terbiasa sejak kecil bersekolah juga bekerja. Waktunya benar-benar dimanfaatkan untuk hal positif, termasuk belajar agama. Ia dikenang sebagai pria yang baik yang mempergunakan ilmu yg dimilikinya untuk membantu sesama..

Sebagaimana kebanyakan orang, ia terjun ke dunia bandit karena keterpaksaan hidup. Ayahnya meninggal, kakak tertuanya dipanggil berperang, otomatis ialah menjadi kepala keluarga yang harus member makan keluarganya. Saat itu Salvatore berusia 20 tahun. Di usia muda dia harus memikul beban sangat berat , menjadi tulang punggung keluarga. Salvatore memang tidak berumur panjang, Ia tewas usia 28 tahun. Namun kenangan akan perbuatan baiknya tetap hidup di hati rakyat. Dia sempat terjun ke dunia politik. Sikapnya jelas dan tegas, dia anti komunis, anti-mafioso, dia juga salah satu pemimpin pemberontak di Sicilia. Sikapnya yg kerap dan anti Mafioso ini justru menghantarnya pada maut. Ia dibunuh pada 5 Juli 1950 oleh sepupunya sendiri yang telah dibayar oleh Don, pemimpin mafia dari Palermo.

Ishikawa Goemon

 http://1.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0rz06tKI/AAAAAAAABA8/mPsDGsUQSB0/s400/06.jpg

Goemon, yang adalah nama lengkap Ishikawa Goemon (1558-1594). Ia pahlawan bagi rakyat miskin, mencuri emas dan barang-barang berharga dan membagikannya pada orang miskin. Salah satu kisahnya yang paling menghebohkan adalah ketika ia berupaya membunuh Toyotomi Hideyoshi, penguasa juga orang kaya pada masa itu. Cerita menyebutkan, tindakan Goemon ini dilatarbelakangi balas dendam karena istri dan anaknya dibunuh oleh Toyotomi. Namun usaha percobaan pembunuhan ini gagal karena bel berdering yg membangunkan para samurai penjaga istana. Dia pun ditangkap dan dieksekusi secara sadis yakni direbus hidup-hidup dalam ketel besi.

Juraj Janosik


Karier Juraj Janosik sebagai seorang perampok terbilang singkat, yakni mulai dari 1711 sampai dengan 1713. Namun kisahnya terus menerus tersebar dalam berbagai media seperti puisi, novel, balada, lagu rakyat, dongeng dan film. Lahir pada 1688 di Slovakia, Janosik bergabung dengan pemberontak Kuruc di usia 15 tahun. Tak lama, ia pun masuk dalam tentara kekaisaran.

Ketika bertugas sebagai penjaga penjara, Janosik bertemu dengan narapidana bernama, Tomas Uhorcik dan ia pun memutuskan untuk menjadi bagian dari komplotan bandit itu. Dalam waktu relatif singkat, ia diangkat menjadi pemimpin kelompok penjahat itu. Bersama komplotannya ia menjelajahi gunung, dan lembah di Slovakia, Polandia, bahkan Moravia Janosik merampok bangsawan dan saudagar kaya lalu membagikan hasil rampokannya kepada warga miskin.

Sebagai perampok, ia dikenal cukup santun dalam setiap aksinya ia memastikan tidak ada korban tewas atau terluka. Nasibnya berakhir pada 17 Maret 1713, ketika itu ia dihukum mati dengan cara tragis badannya ditusuk kail dan ia pun dibiarkan tergeletak sampai maut menjemputnya.

Johny Indo



Sosok bos gangster sekaligus penjahat budiman ala Robin Hood Indonesia ini memiliki nama lengkap Yohanes Herbertus Eijkenboom atau populer dengan sebutan ‘Johny Indo’. Lahir di Garut, 6 November 1948. Spesialisasi Johny Indo beserta kelompoknya merampok toko emas milik orang asing yang kaya raya dan semuanya dilakukan pada siang hari.

Aksi paling menggegerkan adalah saat dia bersama komplotannya merampok toko emas di Cikini. Saat itu, dia bersama kelompoknya melakukan perampokan dengan bersenjata lima pucuk pistol, sebuah granat, dan puluhan butir peluru.

Selama kurun waktu 10 tahun dia beraksi, mulai dari tahun 1970 – 1980, Johny Indo berhasil mengumpulkan sekitar 129 kilogram emas dan membagi-bagikannya ke masyarakat miskin. Hal inilah yang membuat dirinya mendapatkan julukan Penjahat Budiman atau Robin Hood.

Johny Indo akhirnya tertangkap di Sukabumi dan divonis hukuman 14 tahun penjara. Selain itu ia dijebloskan ke penjara dengan keamanan super ketat di pulau Nusakambangan. Kisah fenomenal Johny Indo tidak berhenti sampai disitu. Bersama 14 tahanan lainnya, Johny Indo sempat mecoba untuk melarikan diri dari Nusakambangan. Namun Nusakambangan masih mampu menjaga reputasinya sebagai penjara paling ‘mematikan’ di Indonesia. Johny Indo menyerah setelah bertahan 12 hari di alam liar Nusakambangan.

Selain itu, 11 tahanan yang ikut melarikan diri bersama dengannya, tewas dan sisanya berhasil ditangkap tidak jauh dari area Nusakambangan. Kisah pelarian ini sempat diangkat pula ke layar lebar dalam film Johny Indo pada 1987, Johny Indo sendiri menjadi pemeran utamanya.

Dalam melakukan aksinya, Johny Indo sangat pantang untuk melukai korbannya. Hidup dipenjara membuat dirinya banyak belajar dan mengevaluasi diri. Setelah bebas, Johny Indo menjadi seorang mualaf dan tinggal bersama keluarganya di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Ia pun menjalani kehidupannya dengan berdakwah, sebuah jalan hidup yang hampir mirip dengan kisah Sunan Kalijaga yang dia baca saat masih kecil. 

Johny Indo menghembuskan nafas terakhirnya pada 07.45 WIB, Minggu (26/1/2020). Johny Indo meninggal di usia 72 tahun.

Belle Starr

http://2.bp.blogspot.com/_O727moVhtEg/SiX0sb1VviI/AAAAAAAABBU/gWyW52zVpW8/s400/09.jpg

Belle Starr adalah bandit perempuan yang akan melakukan apapun demi keuntungan. Ratu bandit ini dilahirkan di Myra Belle Shirley Missouri 8 Februari 1848. Kemudian keluarganya pindah ke Texas. Myra mulai terlibat dalam komplotan penjahat di lingkungannya pada usia 10 tahun. Ia sempat punya hubungan khusus dengan salah satu anggota bandit, Cole Younger , bahkan mempunyai anak dengannya. Setelah pisah dengan Younger, dia menikah dengan pencuri kuda, Jim Reed dan mempunyai seorang anak laki-laki itu.

Lalu ia menikah dengan bandit keturunan Indian. Maka jadilah mereka pasangan bandit yang membentuk gank dan kerap melakukan pencurian di mana mana. Perancang strategi dari kegiatan criminal tersebut adalah Belle Starr. Ia dan ganknya selalu berhasil lolos dari hukuman karena keberhasilannya menyuap petugas. Ia juga berhasil memanfaatkan kewanitaannya untuk menggoda para penegak hokum.